Dirinya dan masyarakat pada umumnya berkali-kali menyuarakan kebutuhan perbaikan infrastruktur, pengendalian banjir, serta pemerataan pembangunan, namun hasilnya nihil.
"Pembangunan selalu berat sebelah. Kita di timur seperti dianaktirikan. Padahal kami juga bagian dari Kabupaten Cirebon dan Jawa Barat. Kami juga warga negara yang bayar pajak dan punya hak atas perlindungan dan kesejahteraan," tambahnya.
Dia mengingatkan bahwa jika situasi ini terus dibiarkan, maka kerugian ekonomi dan sosial yang ditanggung masyarakat akan semakin besar dan meninggalkan trauma berkepanjangan, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
"Saya kira ini saatnya pemerintah membuktikan bahwa mereka benar-benar hadir untuk rakyat. Jangan tunggu korban jiwa dulu baru bertindak. Banjir di Cirebon Timur adalah alarm keras yang tak boleh lagi diabaikan," ucapnya.