Setelah Wonokitri, Lanjut Jemplang

Kamis 22-05-2025,10:04 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim
Setelah Wonokitri, Lanjut Jemplang

Tapi yang saya maksud off saddle adalah bersepeda tidak di atas sadel alias nuntun. Terutama di tanjakan dengan kemiringan yang tidak masuk akal, terpaksa menggunakan jurus “Matador”. Alias “manjing tanjakan dorong”.

Saya tidak sempat menghitung berapa persen rata-rata kemiringan. Hanya yang pasti kemiringannya tidak masuk akal bagi para penghobi sepeda. Selain itu sangat panjang. Perasaan saya tanjakan tidak selesai-selesai. Menjelang puncak Jemplang pun, masih merasakan kemiringan yang di atas 20 persen.

Ditambah, sisi Bromo rute Jemplang ini seringkali jalannya tidak lebar. Bila berpapapasan dengan kendaraan roda empat, di beberapa tempat, terpaksa harus berhenti.

Apalagi setelah Jarak Ijo. Kondisi jalan yang begitu sempit ditambah kemiringan yang tak masuk akal, saya memilih pakai jurus Matador. Di jalur itu, saya sangat yakin tidak cukup kuat bersepeda nanjak dengan lurus. Bila zig-zag, dikhawatirkan mengganggu pengendara lain.

BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Kecewa, Pekerjaan Peningkatan Jalan Kaliwulu Tak Segera Dilelang

Walau pedih, rute Jemplang memang asyik. Setelah bersepeda dari bawah, kami sampai dan berisitirahat sebentar di Coban Pelangi. Coban itu kalau di Jawa Barat disebut curug. Di tempat ini ada warung makan yang terakhir sebelum naik. Saya sempat makan kue dan mengisi bidon.

Dari tempat ini ke atas jaraknya tidak terlalu jauh. Kurang lebih hanya 9 km saja. Tapi justru di 9 inilah bisa ditempuh berjam-jam. Namun, setelah sampai Jemplang, rasanya sangat puas. Rasa penasaran pun terbayarkan, walau susah payah dan nyaris putus asa untuk sampai Jemplang.

Memang, Bromo selalu menarik dan penuh tantangan. Dari manapun rutenya. Hanya yang perlu diingat, baik rute Wonokitri atau Jemplang nyaris tidak bertemu jalan landai. Semuanya miring.

Tinggal satu lagi rute ke puncak Bromo yang belum pernah dilalui. Jalur dari arah Kabupaten Probolinggo. Namanya rute Lava View. Tapi kapan ya? (*)

BACA JUGA:Sistem Zonasi Berubah, Disdik Jabar Sosialisasikan SPMB 2025-2026, Begini Bocorannya..

Kategori :