Dian menambahkan, memang sudah ada beberapa program yang berjalan dari 12 program prioritas yang sudah dicanangkan Pemkab Cirebon.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Tetapkan Jam Malam untuk Pelajar, Simak Nih Masih Ada Pengecualian
BACA JUGA:Kembali Torehkan Prestasi Global, BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset
Antara lain penguatan BUMD Pangan, bazar murah, pelatihan kerja dan magang untuk mengurangi pengangguran, serta percepatan pencairan SILTAP dan APBDes.
Kendati demikian, dia menilai bahwa pekerjaan rumah (PR) masih banyak yang belum terselesaikan.
Padahal, menurut Dian, Bupati Imron yang memasuki masa jabatan periode kedua, seharusnya bisa lebih seirus menangani PR-nya dengan menentukan skala prioritas.
Soal jani kampanye Imron-Jigus, Dian memilih diam. Menurutnya, yang paling penting untuk saat ini adalah membenahi infrastruktur. Salah satunya jalan rusak.
“Kalau dari sudut pandang saya pribadi, bahkan mungkin sebagian masyarakat, sejauh ini belum ada dampak yang signifikan. Jadi saya tidak terlalu menyikapi janji-janji kampanye maupun program unggulan mereka," tandasnya.
Sementara itu, pengamat yang juga mantan ASN Pemkab Cirebon, drs Munangwar MSi, mengatakan bahwa 12 program prioritas 100 hari kerja Imron-Jigus sulit tercapai.
Pelaksanaannya pun terlihat tergopoh-gopoh dan belum menunjukkan sinergitas yang solid antara bupati dan jajarannya.
“Bupati dan wakil itu satu paket. Tapi dalam beberapa kunjungan ke bawah, saya lihat keduanya belum percaya diri,” jelasnya.
Ia juga menyinggung tantangan besar lainnya, yaitu menjadikan Kabupaten Cirebon lebih mandiri secara fiskal.
“Sampai hari ini Kabupaten Cirebon masih bergantung pada bantuan pusat dan provinsi untuk penguatan anggaran. Kemandirian masih menjadi PR besar,” ucapnya.
Sementara itu, Sosiolog UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Wahid Hasyim mengapresiasi Imron-Jigus yang dengan terbuka mengungkapkan ke publik program prioritas 100 hari kepemimpinannya.
“Terlepas dari apapun hasilnya, masyarakat dapat mengetahui dan menilai sendiri kinerja yang telah dilakukan pemerintah. Ini sangat baik agar pemerintah juga mau menerima masukan dari berbagai pihak," katanya.
Kendati demikian, kata Wahid, ada banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Pemkab Cirebon.