Direktorat jenderal keamanan publik juga melaporkan bahwa mereka berhasil menyita 252 kegiatan haji palsu dan menangkap 1.239 pengangkut jemaah ilegal.
Selain itu, 269.678 orang non-penduduk Makkah, 75.943 orang tanpa izin haji, dan 11.610 pelanggar aturan kependudukan, ketenagakerjaan, serta keamanan perbatasan juga telah ditindak.
Jumlah pemegang visa kunjungan yang memasuki Arab Saudi untuk tujuan haji tercatat mencapai 205.713 orang.
BACA JUGA:KAI Himbau Masyarakat Tidak Melakukan Aksi Vandalisme yang Dapat Mengganggu Keselamatan
BACA JUGA:Wali Kota Effendi Edo: Pancasila adalah Kompas Moral Pembangunan Bangsa dan Negara
Mayjen Al-Omari menegaskan bahwa pasukan keamanan akan terus berupaya menjaga ketertiban dan keamanan selama musim haji.
Fokus utama rencana lapangan adalah mencegah masuknya individu tak berwenang ke area suci, serta memastikan kelancaran pergerakan massa, khususnya di lokasi strategis seperti Jamarat dan halaman selatan Masjidil Haram.
Dalam inovasi penting, Mayjen Hamoud Al-Faraj mengumumkan penggunaan perdana drone Falcon oleh Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil.
Drone ini akan digunakan untuk operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan selama musim haji 2025.
Sementara itu, Mayjen Saleh Al-Marba menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Paspor telah menyiapkan rencana empat pilar yang meliputi, kesiapan penuh menyambut jemaah di pelabuhan udara, darat, dan laut (termasuk Inisiatif Rute Makkah).
BACA JUGA:Korban ke-21 Longsor Gunung Kuda Ditemukan Meninggal Dunia, Warga Majalengka
Penegakan hukum terhadap pelanggar aturan haji di pintu masuk Makkah, dukungan operasional di tempat-tempat suci, dan pengawasan keberangkatan jemaah haji setelah ibadah selesai.
Dengan koordinasi lintas lembaga dan penerapan teknologi canggih, Arab Saudi berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan Haji 2025 dengan aman dan tertib. (*)