Informasi tersebut secara berkala disampaikan ke tim yang berada di zona pencarian, terutama yang bekerja di area rawan longsor susulan seperti worksheet A dan B.
"Kalau bertemu (dengan patahan lain) kemudian kurang kuat, itu bisa lepas ya, kapan aja bisa lepas. Tapi kita tetap memantau bidang patahan itu," jelas dia.
Sementara itu, Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf M Yusron mengatakan, pencarian masih nihil.
Namun, tim tetap melanjutkan upaya pencarian dengan tetap mengutamakan keselamatan.
"Untuk proses pencarian di hari ke-5 terhadap empat diduga korban longsor, kita (Tim SAR) sementara belum bisa ataupun nihil untuk menemukan daripada korban atau jenazah," kata Yusron usai penarikan alat berat dari lokasi.
Yusron menekankan, bahwa tantangan utama adalah potensi longsor susulan yang mengancam keselamatan para petugas.
"Kesulitan yang paling mendasar saat ini memang tantangan kita yang cukup berat dan perlu diwaspadai adalah terjadinya longsor susulan. Itu yang selalu kita antisipasi karena keamanan para pekerja ini perlu diutamakan," ujarnya.
Pencarian hari ini difokuskan di sektor kiri batu besar atau worksheet A, setelah anjing pelacak K9 mendeteksi tiga titik yang terindikasi sebagai lokasi jenazah.
"Informasi dari K9 ini sementara ditemukan ada tiga titik yang terindikasi adanya jenazah di dalam timbunan," ucap Yusron.
Selain itu, aroma menyengat yang mulai tercium di sekitar lokasi turut menjadi indikator penting dalam proses pencarian.
"Tentunya kita sebagai manusia saja sudah mulai mencium bau yang menyengat, apalagi dengan menggunakan K9," jelas dia.
Upaya pencarian hari kelima diawali dengan apel pengecekan personel dan material, kemudian dilanjutkan doa bersama lintas agama.
"Supaya kita dalam melaksanakan proses pencarian ini selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa," katanya.