Dramatis, Tim SAR GABUNGAN Berhasil Evakuasi Mayat di Puncak Ciremai

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Setelah melakukan sejumlah tekhnis dan koordinas, tim SARgabungan berhasil mengevakuasi sesosok mayat tanpa identitas dari puncak Gunung Ciremai.

Curah hujan dan medan ekstrem sempat menjadi kendala pendakian dan memaksa tim gabungan berkemah ditengah perjalanan.

Sementara tim sar gabungan tambahan kembali diberangkatkan guna mensuplai perbekalan dan tambahan personel.

tim sar gabungan tersebut ditempatkan di sepuluh titik pendakian untuk membawa turun mayat secara bertahap dan bergantian.

BACA JUGA:Kesaksian Caswidi, Orang Pertama yang Temukan Mayat Pria Mistrius di Puncak Gunung Ciremai

Proses evakuasi dan identifikasi mayat berlangsung dramatis. Pasalnya, saat ditemukan, kondisi mayat mengenaskan, dengan banyaknya belatung yang sudah menggerogoti tubuhnya.

Kapolres Kuningan, AKBP M. Ali Akbar mengungkapkan, mayat tersebut diperkirakan sudah tergeletak lebih dari sepuluh hari.

"Dari hasil pemeriksaan secara ilmiah oleh INAFIS Polres Kuningan, dan keterangan saksi saksi dan pihak pihak korban, kita dapat memastikan bahwa korban diketahui sodara UR (41)", ungkapnya kepada RadarCirebon, Sabtu, 1 November 2025 dinihari.

"Diperkirakan, mayat tersebut diperkirakan lebih dari sepuluh hari", imbuhnya.

BACA JUGA:Mayat Pendaki Gunung Ciremai Ditemukan Dekat Puncak Linggajati

Setelah koordinasi bersama, pihak keluarga menolak mayat diautopsi. Mayat pun dibawa ke rumah duka di desa Sindang Mulya Kecamatan Cigandamekar untuk dikebumikan.

"Ya, selanjutnya kita serahkan kepada keluarga korban, karena yang bersangkutan menolak untuk di autopsi", ucapnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Kasie Satu Pengelolaan Taman Nasional, Eko Kosasih mengumumkan bahwa Taman Nasional Gunung Ciremai menutup sementara jalur pendakian sampai satu minggu kedepan.

"Sesuai arahan kepala balai, pendakian ditutup sementara sampai tanggal 6", ucapnya.

BACA JUGA:Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Area Masjid At-Taqwa Cirebon

Pihaknya menambahkan, mayat yang diketahui sebagai pecinta pendakian itu belum dapat diketahui melakukan pendakian lewat jalur mana.

"Untuk seperti itu, kita tidak bisa memastikan karena kondisinya tidak ada identitas", tambahnya.

Sumber: