Namun, setelah tiba di lokasi, petugas menyatakan bahwa layanan penuh dan menyarankan agar ia kembali berobat pada Kamis (26/6) mendatang.
BACA JUGA:Pentingnya Pakai Riding Gear Meski Cuma Jarak Dekat
BACA JUGA:Jateng Tarik Investor China, Kabupaten Kota Diminta Siapkan Konsep Sister City
Menurut Cecep, dirinya bisa memahami jika keterlambatan menjadi alasan karena ia berangkat dari Maja sekitar pukul 06.00 WIB.
Namun, ia menyoroti bahwa ada juga pasien lain yang merupakan seorang bapak lanjut usia (Lansia) asal Malausma, hendak berobat namun mengalami hal serupa.
Atas kejadian tersebut, dirinya melontarkan kritik atas layanan yang diberikan RSUD Majalengka terhadap warga yang tengah sakit.
"Kasihan bapak-bapak yang sudah tua, sudah datang dari jauh ingin berobat, tapi ternyata RSUD penuh dan belum ada jaminan Kamis nanti pun bisa dilayani," kritik Cecep kepada Radar Cirebon melalui sambungan telepon.
BACA JUGA:PCX School Day Out Hadirkan Edukasi dan Hiburan Seru bersama Pelajar SMA
BACA JUGA:AHM Best Student 2025 Resmi Dibuka, DAM Ajak Pelajar Jawa Barat Berinovasi untuk Negeri
Dosen di salah satu universitas di Bandung ini, mempertanyakan apakah RSUD Majalengka memiliki layanan informasi daring atau online.
Dengan layanan online, lanjutnya, masyarakat bisa mengetahui jika kondisi rumah sakit sedang penuh sehingga mereka tidak perlu bolak-balik untuk mendapatkan pelayanan.
"Kami berharap ada sistem informasi online dari pihak rumah sakit, baik untuk layanan rawat jalan maupun rawat inap, agar masyarakat tahu lebih dulu sebelum datang. Ini penting agar warga tidak datang sia-sia saat kondisi rumah sakit penuh,” ujar aktivis LSM Forward Majalengka tersebut.