Program KB Positif dalam Rumah Tangga

Kamis 17-04-2014,11:05 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN- Kualitas penduduk di Kabupaten Kuningan yang diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM) masih didominasi oleh metode keluarga berencana (KB) hormonal hingga mencapai 192,729 atau 74,77% dari total 173.497 orang. Sedangkan tingkat KB pria MOP masih sangat rendah, atau baru mencapai 311 orang (0,18%). Pencapaian positif itu diungkap Kepala Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Hj Poppy N Puspitasari, dalam Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan, KB dan Kesehatan di RM Resto Lembah Ciremai, Rabu (16/4). Selain itu, Poppy juga membeberkan keberadaan pasangan usia subur (PUS) yang tidak telindungi alat kontrasepsi mencapai 56.971 orang. Poppy mengingatkan, bahwa program KB berpengaruh positif dalam rumah tangga. Salah satunya terhadap penghematan nilai ekonomi. Jika unmetneed Kuningan yang ada 26.403 semua hamil karena tidak di KB, maka secara sederhana akan mengakibatkan rata-rata kebutuhan biaya dari mulai pemeriksaan hingga melahirkan membengkak. Misal, rata-rata menghabiskan Rp2 juta, maka akan terjadi cost benefit dalam 1 tahun dengan hitungan 26.403 kali Rp2 juta menjadi Rp52.806.000.000. “Kelahiran bayi sebanyak 26.403 akan menimbulkan implikasi terhadap berbagai sektor,” katanya. Jika KB meningkat 1 % setiap tahun, maka penduduk Indonesia hanya akan menjadi 237,8 juta jiwa. Apabila peserta KB tetap konstan, maka penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 255,5 juta jiwa. Jika peserta KB menurun 0,5 % setiap tahun, maka jumlah penduduk Indonesia akan membengkak menjadi 264,4 juta jiwa. “Perlu diketahui, di sektor kesehatan angka kematian ibu tahun 2013 sudah mencapai 19 kasus, kematian bayi 149 kasus. Termasuk masih terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak (PA) mencapai 147 kasus,” beber Poppy. Pencapaian positif program KB, diakui juga oleh Wakil Bupati Kuningan H Acep Purnama. Menurutnya, tingkat keikutsertaan ber-KB masyarakat tahun 2013 mencapai 173,497 peserta atau 79,57% dari PUS sebanyak 230,288 menunjukkan peran remaja melalui kegiatan generasi berencana (genre) sudah cukup baik. Bahkan, mampu mengantarkan Kabupaten Kuningan sebagai Juara I Jawa Barat dalam Duta Mahasiswa, atas nama Ageng Sutrisno dari Uniku. “Kita juga Juara I Jawa Barat dalam Lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) atas nama Pusat Informasi Konseling (PIK-R) Patriot dari SMK Model Patriot IV Ciawigebang. Di mana salah satu siswanya juga memperoleh Juara I tingkat Nasional atas nama Nursidik,” sebut Acep. Kemajuan di sektor kesehatan, ungkap dia, di antaranya ditandai dengan angka harapan hidup (AHH) 70,94 tahun 2013. Pencapaian IPM sektor kesehatan sebesar 76,57 tahun 2013 mengantarkan Kuningan memperoleh penghargaan Swasti Saba Pandapa dari Gubenur Jawa Barat. Selain itu, penghargaan tingkat Nasional kepada Fitri Nurlia Amd Keb sebagai tenaga keperawatan teladan sekaligus mendapatkan penghargaan Kuningan Award 2013. “Begitu pula program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak telah dicapai Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari pemerintah pusat,” sebutnya lagi. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait