"Kalau jati (Pohon Jati) menjadi ciri khas, maka di setiap belakang rumah kantor Walikota, kantor siapa pun, semuanya harus ditandai dengan tanaman pohon jati. Bukan hanya Perhutani yang punya," papar KDM.
BACA JUGA:Sudah Banyak yang Mendaftar SPMB Tahap 1
BACA JUGA:47 PLTS Diresmikan Presiden, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih
Selain itu, arsitektur bangunan yang merupakan ciri khas dari kebudayaan Cirebon, harus tetap dipertahankan.
Pembangunan yang dilakukaan Pemerintah Kota Cirebon, harus tetap memiliki ciri khas agar nilai kebudayaan leluhur tidak hilang.
Menurut KDM, dengan mempertahankan arsitektur bangunan yang memiliki ciri khas, merupakan bentuk kecintaan terhadap para leluhur.
Namun yang terjadi saat ini, jelasnya, pembangunan yang dilakukan terkesan asal-asalan sehingga arah penataan Kota Cirebon menjadi tidak jelas.
BACA JUGA:SHARP Luncurkan Party Speaker Stylish, Solusi Hiburan Portable Kekinian dengan Fitur Karaoke Lengkap
BACA JUGA:DPRD Kuningan Soroti Wacana Pemda Kuningan Lakukan Pinjaman
Dijelaskan KDM, pembangunan atau proyek milik pemerintah yang dikerjakan saat ini, sudah tidak lagi memperhatikan nilai budaya, melainkan keuntungan yang dicari.
"Nah di Cirebon saya lihat, temboknya mulai dibangun asal-asalan, bikinnya tidak artistik lagi. Kenapa? Karena berbasis proyek bukan berbasis cinta," tegas KDM.
Kalau sudah berbasis proyek, tegasnya, orientasi yang utama tentang keuntungan bukan lagi memperhatikan kualitas bangunan.
"Kalau sudah mengurangi bakal menjadi problem. Tembok-temboknya tidak tertata, jalannya tidak beraturan, drainase berantakan," sebutnya.
BACA JUGA:Gagal Trading Emas, Pria asal Kuningan Bawa Kabur Mobil
Oleh karena itu, KDM meminta agar Walikota Cirebon peduli atas hal-hal kecil yang mendetail, agar tidak dibohongi dalam sebuah pembangunan proyek.