
"Mohon maaf ya, di sini gak apa-apa, terserah sampaikan. Saya sangat kecewa, ini akumulasi dari kekecewaan saya. Beberapa kali ada pelantikan kepala dinas, jangankan dilibatkan, diberitahu saja saya tidak," ujarnya dengan nada kesal.
BACA JUGA:Gedung Setda Kota Cirebon Harus Dikosongkan, Benarkah Sudah Ada Rekomendasi dari Tim Ahli?
BACA JUGA:DPRD Kota Cirebon Gelar Rapat Paripurna Persetujuan Raperda, Walikota Edo Berikan Atensi Ini
"Kan seharusnya seorang sekda itu memberitahu, Minimal ngasih tahulah, Pak hari ini akan ada pelantikan. Dinas ini, dinas itu. Saya tidak pernah diinformasikan. Silakan Pak Gubernur dan Pak Sekda yang ngatur itu. Tapi minimal saya dikasih tahu," imbuh Erwan.
Lebih lanjut, Erwan membantah pernyataan Herman yang mengaku sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengannya.
"Demi Allah tidak ada sampai saat ini, tidak ada mau telepon atau ngajak ketemu langsung,” katanya.
Wagub Erwan pun mengungkit hubungannya dengan Herman pada masa lalu.
Menurut dia, Herman sempat memohon kepadanya untuk dibantu agar diangkat jadi Sekda di Sumedang.
“Padahal sejarahnya sebelum menjadi sekda Provinsi Jawa Barat, beliau adalah Sekda Sumedang. Ketika ingin jadi sekda Sumedang, dia memelas tengah malam ke rumah saya," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa saat itu Bupati Sumedang tidak menghendaki Herman sebagai Sekda.
"Bupati saat itu tidak mau Herman menjadi Sekda. Saya tiga kali lobi bupati untuk menerima saudara Herman jadi sekda. Sampai jadi sekda. Sekarang sudah jadi sekda ke Sumedang, terus jadi Sekda Provinsi," jelasnya.