CIREBON - Kanin (31) warga Desa Gajah, Kecamatan Demek, Kabupaten Demak dan Subhan (21) warga Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, korban tertimpa runtuhnya tembok tua di Desa/Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, kemarin (23/4), masih dirawat di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon. Ditemui Radar Cirebon di RSUD Waled, korban Kanin (31) mengatakan, dirinya akan menuntut CV Merlinda, pelaksana proyek pengerukan saluran irigasi untuk bertanggungjawab atas insiden yang menimpa dirinya dan menewaskan seorang rekannya. “Inikan jelas kelalaian dari karyawannya. Maka pihak perusahaan harus bertanggungjawab. Peristiwa mengerikan itu mengakibatkan teman kerja saya meninggal dunia. Maka itu, kami akan menuntut perusahan itu,” ungkapnya. Diceritakan Kanin, saat kejadian itu dirinya sedang sedang mandi di WC umum itu. “Saya hanya mendengar ada suara gemuruh dari luar WC. Kejadian itu begitu cepat dan tembok langsung menimpa saya dan kedua teman yang sedang berada di WC juga. Untungnya nyawa saya masih terselamatkan,” tuturnya. Sayangnya, ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan kasus runtuhnya tembok tersebut melalui sambungan telephone, handphone milik Kapolsek Babakan AKP Yulianto SH tidak aktif atau tidak bisa dihubungi. Diberitakan sebelumnya, Tembok tua berusia puluhan tahun di Desa/Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon roboh. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan tembok ketika berada di dalam WC umum, Selasa (22/4). Korban tewas adalah Ceming (50), warga Desa Kemantren, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Sedangkan korban luka yakni Kanin (31), warga Desa Gajah, Kecamatan Demek, Kabupaten Demak dan Subhan (21), warga Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Para korban merupakan karyawan pasar malam keliling. (zak)
2 Korban Tembok Roboh Masih Dirawat
Kamis 24-04-2014,10:57 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :