RADARCIREBON.COM – RPJMD bukan sekadar dokumen perencanaan teknokratis, melainkan sebuah kontrak sosial dan komitmen kolektif seluruh unsur pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Cirebon Effendi Edo ditemui wartawan usai menghadiri rapat paripurna persetujuan RPJMD di DPRD Kota Cirebon, Senin (4/8/2025).
"Rapat paripurna hari ini bukan sekadar menandai tuntasnya sebuah dokumen perencanaan, tetapi merupakan titik temu antara aspirasi, logika perencanaan, dan kesungguhan untuk mewujudkan masa depan Kota Cirebon yang lebih baik,” ungkapnya.
Menurut Effendi Edo, RPJMD 2025–2029 dirancang melalui proses panjang dan partisipatif.
BACA JUGA:Pasar Raya 2025 Resmi Dibuka, Libatkan Ratusan Seniman Lintas Disiplin
BACA JUGA:KEREN! SMAN 1 Majalengka Bangun Lapangan Indoor, Anggaran Rp700 Juta
"Mulai dari Forum Konsultasi Publik, Musrenbang, Forum Lintas Perangkat Daerah, hingga harmonisasi dengan Kanwil Kemenkumham dan Inspektorat Daerah. Ini bukan kerja satu pihak. Ini hasil gotong royong eksekutif, legislatif, masyarakat sipil, dan akademisi,” ujarnya.
Dijelaskan Walikota Cirebon, RPJMD ini merupakan penjabaran tahap pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Cirebon 2025–2045 yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Dalam dokumen ini, Pemkot Cirebon menegaskan visinya yakni Terwujudnya Kota Cirebon yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman, dan Berkelanjutan Tahun 2029 yang disingkat menjadi Setara Berkelanjutan. Setara Berkelanjutan bukan sekadar akronim. Ini semangat untuk menata kota secara inklusif dan adil serta memastikan pembangunan yang bertanggung jawab antar generasi,” jelasnya.
Walikota Cirebon Effendi Edo menerangkan, lima misi utama pembangunan di antaranya peningkatan kualitas SDM, penguatan ekonomi lokal, perbaikan tata kelola, pelestarian lingkungan, dan penguatan budaya-sosial.
BACA JUGA:Disdagin Cirebon Rencanakan Pembangunan Shelter dan Fasilitas Olahraga di Stadion Watubelah
"RPJMD ini akan menjadi dasar penyusunan Renstra perangkat daerah hingga RKPD tahunan, sehingga seluruh program akan berjalan selaras dan terkoordinasi," terangnya.
Effendi Edo menekankan bahwa implementasi dokumen ini akan sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor dan kemampuan merespons tantangan zaman, seperti krisis iklim, disrupsi teknologi, hingga tekanan ekonomi global.
“Kita butuh pendekatan pembangunan yang fleksibel, resilien, dan berbasis data. Pemkot Cirebon mengapresiasi DPRD Kota Cirebon atas sinergi dalam pembahasan dan persetujuan RPJMD, serta menyerukan semangat kolaboratif dalam menjalankan pembangunan lima tahun ke depan. Momentum ini harus menjadi seruan moral dan politik pembangunan. Eksekutif dan legislatif harus bersatu dalam kesadaran bersama atas tanggung jawab kepada rakyat,” ucapnya.
Ke depan, lanjut Walikota Cirebon Effendi Edo, keberhasilan implementasi RPJMD ini tidak hanya ditentukan oleh kualitas dokumennya, tetapi terutama oleh kemampuan semua dalam mengorkestrasi kerja bersama yang terkoordinasi dan saling memperkuat.