RADARCIREBON.COM – Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan program KIPDA (Kartu Idola Pendidikan Daerah).
Program ini untuk mendukung program strategis (protas) di bidang pendidikan yang selaras dengan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Cirebon.
Program ini menyasar siswa-siswi jenjang SD dan SMP yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini menjelaskan, tahap awal program ini akan diberikan kepada 100 siswa terpilih yang telah diverifikasi.
BACA JUGA:Pasar Murah Wujud Kolaborasi Pemkot Cirebon dan Kejari Tekan Inflasi serta Stunting
BACA JUGA:Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Pemkot Cirebon Ikuti Tahap Verifikasi Nasional Kota Sehat
Proses verifikasi berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan hasil validasi lapangan.
“Iya, untuk sementara baru 100 siswa dari SD dan SMP. Kita datangnya kan baru kemarin, ini masih tahap awal,” jelasnya ditemui usai menghadiri upacara peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Stadion Bima Madya, Kota Cirebon, Minggu (17/8/2025).
Setiap siswa penerima KIPDA, Kadini mengungkapkan, akan mendapatkan bantuan dana pendidikan sebesar Rp1.000.000 untuk jenjang SD dan Rp1.500.000 untuk jenjang SMP.
"Bantuan ini diberikan satu kali dalam setahun, dan bukan bersifat bulanan. Program ini memang satu tahun sekali. Nantinya akan disalurkan lewat ATM yang kita siapkan bekerja sama dengan Bank BJB. Jadi dana bisa langsung dipegang siswa untuk kebutuhan sekolah mereka,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kota Cirebon Krisis Lahan Makam, Pemkot Siapkan Penertiban Bangunan Liar di TPU Kemlaten
Program KIPDA ini juga diklaim Kadini selaras dengan program pusat seperti KIP (Kartu Indonesia Pintar), namun dibiayai oleh anggaran daerah sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Cirebon terhadap pendidikan.
“Ini bentuk perhatian kita, sesuai kemampuan anggaran daerah. Kalau ke depan anggaran memungkinkan, jumlah penerima bisa ditambah,” ucapnya.
Kadini berharap program ini dapat membantu meringankan beban keluarga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka, serta menjadi langkah nyata dalam membangun SDM unggul sejak dini.
"Harapannya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka," pungkasnya.