WJTE 2025 membidik 35-40 persen buyer dari Jabodetabek dan Banten, 20 persen Jabar, 20 persen - 25 persen Jateng, dan sisanya lokal.
"Beberapa juga ada yang turut serta dari Lombok, Bali, hingga Kalimantan. Ini kesempatan besar untuk mempromosikan Cirebon, sehingga kami harap seller bisa didominasi dari pelaku usaha lokal," ucapny.
Selain gelaran WJTE yang sudah dilakukan sebanyak 3 kali, pihaknya juga telah menggelar beragam event pariwisata yang mempertemukan buyer dan seller 2015.
Diharapkan komitmennya dalam mendukung pariwisata Cirebon bisa memberikan semangat bersama pelaku pariwisata untuk terus berkolaborasi dalam menggeliatkan pariwisata di Cirebon.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono mengungkapkan WJTE menjadi program penting untuk pengembangan pariwisata, apalagi terbukti gelaran ini telah memberikan dampak positif bagi geliat pariwisata Cirebon.
BACA JUGA:Bisnis Travel Terganggu, Asppi Terus Pantau Akses Menuju Bali
"Tahun depan mudah-mudahan anggarannya bisa naik 20 hingga 50 persen," ucapnya.
Ia menambahkan menambahkan, saat ini Kabupaten Cirebon memiliki 60 Desa Wisata dan akan menambah 30 desa baru melalui SK pada tahun 2025.
Ia berharap pengembangan desa wisata ini bisa menjadi bagian dari destinasi wisata yang ditawarkan.
"Paket wisata satu hari satu kecamatan bisa kita buat bersama agen tour and travel. Kami juga berencana menghubungkan industri pariwisata dan agen perjalanan dengan desa wisat di bulan September atau Oktober mendatang," tukasnya. (apr)