RADARCIREBON.COM - Aksi demo yang berlangsung rusuh di Kota Bandung, ditengarai disusupi oknum.
Mereka memang menginginkan situasi berubah menjadi chaos. Sementara mereka yang benar-benar melaksanakan aksi unjuk rasa menjadi korban,
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, penyampaian pendapat di muka umum tidak boleh dimanfaatkan oleh para pihak yang berniat membuat rusuh.
Ia mengungkap, dirinya sudah berkomunikasi ketika kejadian dari malam sampai Sabtu pagi.
BACA JUGA:Uya Kuya Sampaikan Permohonan Maaf: Beri Kesempatan Saya Agar Lebih Baik Lagi
Menurutnya, di antara mereka yang berunjuk rasa sebagian memang ada yang tidak mengerti, sekadar ikut-ikutan, tapi ada pula yang sengaja mempersiapkan untuk rusuh.
“Namun pada akhirnya mereka yang mempersiapkan untuk rusuh itu hilang menjelang pagi. Mereka sudah terlatih dan terorganisir sehingga yang menjadi korban adalah yang tidak tahu apa-apa, seperti yang sungguh-sungguh berdemonstrasi, yang menjadi garda terdepan, atau juga pengendara motor,” ungkapnya.
Untuk itu, KDM menegaskan, bagi siapa pun yang berlaku anarkis di Jabar, dirinya akan bersikap tegas karena hal itu akan merugikan orang lain.
Ia juga mengimbau kepada warga Jabar untuk tetap menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah aksi solidaritas.
BACA JUGA:Didampingi Pasya Unggu, Eko Patrio Sampaikan Permohohanan Maaf ke Rakyat Indonesia
Bantuan 10 Unit Sepeda Motor
Sementara itu, gubernur menyatakan akan memberikan bantuan untuk pembelian 10 unit sepeda motor, juga pembangunan kembali rumah makan yang dibakar dalam unjuk rasa di Kota Bandung, Jumat (29/8/2025) malam.
“Kami menyiapkan bantuan untuk membeli 10 unit sepeda motor baru, begitu juga rumah makan yang dibakar akan kami _support_ untuk segera dibangun kembali,” kata KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Sabtu (30/8).
Dalam unjuk rasa itu terjadi kericuhan. Massa tak hanya membakar rumah, tetapi juga fasilitas umum dan mobil.
BACA JUGA:Puan Maharani Ingatkan Anggota DPR RI Berhati-hati Saat Berkomunikasi Publik