Desak Pemkab Pasang Portal

Jumat 15-04-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Larang Truk Pasir Asal Kuningan Lewati Jalan WTC SUMBER – Kerusakan jalan tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat wilayah Timur Cirebon (WTC). Anggota DPRD Kabupaten Cirebon mengeluhkan kondisi jalan yang rusak itu, terlebih saat Pansus IV DPRD Kabupaten Cirebon yang kebetulan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke RSUD Waled, Kecamatan Waled, kemarin (13/4). Salah satu anggota Pansus IV, Moh Insyaf Supriyadi SH kepada Radar mengatakan ketika melewati jalan menuju RSUD Waled harus berjibaku menghindari lubang jalan, sehingga perjalanan pun menjadi terlambat. “RSUD Waled saat ini sedang menuju rumah sakit rujukan didaerah perbatasan, tapi jika infrastrukturnya tidak menunjang seperti jalan, terasa akan sia-sia, karena tetap saja masyarakat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan layak,” paparnya. Persoalan jalan rusak di WTC, menurutnya karena ketidaktegasan Pemerintah Kabupaten Cirebon terhadap pengguna jalan terutama kendaraan berat yang mengangkut hasil penambangan pasir yang mayoritas terdapat di Kabupaten Kuningan. Pajak galian masuk ke kas daerah Kabupaten Kuningan semantara Kabupaten Cirebon hanya kebagian jalan yang rusak. “Pemkab harus membuat portal agar truk-truk pasir yang menjadi penyumbang kerusakan jalan lebih berpikir dua kali melintasi jalan Kabupaten Cirebon. Jika memang pasir itu harus dikirim ke Jakarta, sebaiknya stockpilenya dibangun di wilayah Kabupaten Kuningan saja, tidak perlu di wilayah Kabupaten Cirebon, toh tidak terlalu menguntungkan,” tukas politisi Partai Hanura ini. Jika Pemkab Cirebon tidak mampu membuat portal, pihaknya bersama anggota DPRD Kabupaten Cirebon asal WTC akan bersama-sama membuat portal sebagai aksi pemblokiran jalan agar tidak dilewati truk pasir tersebut. “Sudah banyak generasi muda kita yang tewas sia-sia karena jalan rusak, kita tidak bisa membiarkan hal itu terus terjadi. Kalau faktor cuaca tidak bisa dicegah, begitu juga anggaran yang terbentur mekanisme pencairan. Maka tak ada cara lain selain melarang truk pasir yang berasal dari Kuningan masuk ke jalan Kabupaten Cirebon,” pungkas politisi asal Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan. JALAN RUSAK DITANAMI POHON PISANG Sementara itu, kesal dengan kondisi jalan yang rusak, masyarakat Desa Hulubanteng Lor, Kecamatan Pabuaran menanam pohon pisang di salah satu lubang di ruas jalan alternatif Gebang-Pabuaran, kemarin (14/4). Mereka sengaja memasang pohon tersebut sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang semakin hari semakin rusak. Selain itu, pohon tersebut sebagai rambu-rambu agar pengendara tidak terjebak dalam lubang yang kerap memakan korban akibat terjerembab dalam lubang tersebut. “Kemarin saja (13/4) sudah dua korban yang jatuh karena lubang tersebut, makanya warga terpaksa menanam pisang sebagai tanda peringatan,” papar Nunung salah satu warga setempat yang kebetulan melewati jalan tersebut. Dia menambahkan, hampir setiap hari pengendara sepeda motor terjatuh di jalan tersebut karena terperosok lubang yang ada di jalan. Pihaknya berharap agar pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak parah itu. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait