Si Molek Perketat Penggunaan Elpiji 3 Kg

Jumat 09-05-2014,11:48 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Pertamina terus berupa mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Mulai dari penambahan realisasi kesejumlah daerah di wilayah III Cirebon. Hingga dikeluarkannya sistem Si Molek (Sistem Monitoring Elpiji 3 Kg). Senior Sales Executive LPG X, Herdi Surya Indrawan mengatakan, dikeluarkannya sistem Si Molek bertujuan untuk lebih memperketat dan memastikan elpiji yang diberikan kepada agen tepat sasaran. \"Kami dari Pertamina justru selalu menambah pasokan elpiji 3 Kg. Pertamina hanya sebagai badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendistribusikan elpiji 3 Kg. Tugasnya mendistribusikan ke masyarakat melalui SPDBE, Agen, Pangkalan, kemudian ke pengecer seperti Warung atau pemakai langsung,\" katanya mengawali perbincangan kepada Radar, Kamis (8/5). Menurutnya, yang menjadi salah satu faktor kelangkaan gas elpiji 3 Kg adalah tidak tepat sasarannya pengguna gas elpiji 3 Kg. Sesuai dalam Keppres No 104 Tahun 2007 yang dikuatkan Permen ESDM No 26 Tahun 2009, konsumen yang berhak menggunakan gas elpiji 3 Kg adalah rumah tangga dan usaha mikro. \"Di luar itu, orang tidak berhak memakai gas elpiji 3 Kg. Seperti hotel, restoran atau rumah makan, kafe, industri, peternakan ayam, pengasapan tembakau, industri kecil seperti pengusaha roti, pabrik-pabrik, maupun home industri,\" tuturnya. Pengawasan penggunaan gas elpiji 3 Kg ada pada pemerintah daerah. Dalam hal ini, disperindag dan perekonomian perlu melakukan pengawasan terhadap penggunaan gas elpiji 3 Kg. \"Kalau tidak ada tim pengawasan, berapa pun pasokan dari Pertamina akan kurang terus. Oleh karenanya, kami harapkan Pemerintah Daerah punya tim pengawasan gas elpiji 3 Kg, sehingga semuanya berjalan dengan baik sesuai harapan,\" ujarnya. Menurut data, secara volume Pertamina tidak pernah mengurangi bahkan setiap bulannya selalu ada penambahan. Rata-rata 10 persen per bulan. Di bulan Januari 2014, realisasi pasokan gas LPG 3KG di wilayah III Cirebon mencapai 4.091.920 atau meningkat 106 persen. Di bulan Februari 2014, 3.773.840 atau meningkat 110 persen. Di bulan Maret 2014, 3.844.960 atau meningkat 112 persen. Di bulan April 2014, mencapai 3.778.160 atau meningkat 110 persen. Serta di bulan Mei 2014, mencapai 3.854.600 atau meningkat 113 persen. \"Justru kami selalu meningkatkan pasokan gas elpiji 3 Kg dari alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk itu, sangat diperlukan bantuan dari masyarakat. Segera laporkan apabila ada oknum atau badan usaha yang tidak berhak menggunakan elpiji 3 Kg kepada kami,\" terangnya. Dengan diterapkannya sistem Si Molek, pihaknya berharap ada pengawasan yang ketat dari Pertamina ke agen. Begitupula dari agen ke pangkalan. Sistem Si Molek merupakan sistem report harian agen untuk lebih memonitoring pasokan gas elpiji 3 Kg. \"Monitoring harian. Mulai dari perencanaan hingga realisasi. Semuanya termonitoring. Digalakkan supaya memastikan elpiji yang kami berikan ke Agen tepat sasaran. Agen yang ketahuan mengantar ke industri akan kami skorsing. Apalagi yang mengantar ke pengoplos. Langsung PHU (Putus Hubungan Usaha) karena sudah termasuk penyelewengan dan ada UUD-nya,\" paparnya. Selain hadirnya sistem Si Molek, Pertamina juga menghadirkan dua produk baru. Yakni Ease Gas ukuran 9 Kg yang dijual berkisar Rp90 ribuan, ukuran 14 Kg yang dijual berkisar Rp140 ribuan. Serta Bright Gas ukuran 12 Kg yang dijual berkisar Rp105-110 ribuan. \"Ini yang kami launching. Untuk memperkecil kerugian elpiji 12 Kg. Kami akan bangun channel management. Keunggulannya, double spindle, lebih aman. Tabungnya lebih mewah, modern, dan mudah dalam penggunaan. Sehingga menghadirkan kenyamanan di dapur,\" jelasnya. (nda)

Tags :
Kategori :

Terkait