CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebagian besar wilayah di Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Cirebon saat ini sudah memasuki musim hujan.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin menegaskan, kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penting untuk menekan risiko bencana banjir.
“Masyarakat perlu memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah banjir. Upaya sederhana bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Ikin.
BACA JUGA:Update Banjir di Indramayu, Pesan Khusus untuk Warga Bunder
Oleh sebab itu, BPBD Kabupaten Cirebon mengimbau warga untuk melakukan langkah pencegahan sejak dini. Beberapa tindakan penting antara lain:
- Menguras dan menutup sarang nyamuk untuk menghindari penyakit DBD.
- Membuat sumur resapan sebagai upaya menahan limpasan air hujan.
- Menyediakan karung pasir untuk penghambat air saat intensitas hujan meningkat.
- Meninggikan rumah atau membuat tanggul sederhana bagi warga di wilayah rawan.
- Membersihkan sampah di selokan dan sungai agar aliran air tidak tersumbat.
- Mengamankan peralatan elektronik dari kemungkinan terendam air.
- Menyediakan bak penyimpanan air bersih.
- Menyiapkan jas hujan dan payung untuk aktivitas luar ruangan.
BACA JUGA:Masjid Berusia 145 Tahun di Cirebon Terancam Ambruk, Pondasi Hilang Diterjang Banjir Cipager
Menurut Ikin, tindakan-tindakan tersebut mampu mengurangi potensi kerugian saat puncak hujan datang. “Pencegahan adalah langkah paling murah dan paling mudah,” tegasnya.
Ketika air mulai naik, warga diminta fokus pada keselamatan:
- Matikan seluruh peralatan listrik untuk menghindari korsleting.
- Amankan barang elektronik dan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
- Menampung air bersih sebelum aliran air terganggu.
- Memeriksa kebocoran rumah agar tidak menjadi jalur masuk air.
- Memastikan sumur resapan berfungsi dengan baik.
- Mengikuti seluruh instruksi dari petugas BPBD atau aparat desa.
BACA JUGA:Strategi Baru KDM Atasi Banjir: Penataan DAS Per Blok Mulai dari Bekasi hingga Bogor
Ikin menekankan bahwa kepatuhan warga dapat mempercepat proses evakuasi jika dibutuhkan. “Petugas di lapangan bekerja sesuai prosedur. Ikuti arahan demi keselamatan bersama,” katanya.
Usai banjir, masalah tidak berhenti begitu saja. Penyakit pascabanjir seperti leptospirosis, gatal-gatal, dan diare kerap muncul jika kebersihan tidak diperhatikan.
Ikin pun mengingatkan kepada masyarakat agar menghubungi 112 (bebas pulsa) untuk mendapatkan penanganan cepat ketika menghadapi keadaan darurat.
“Jangan ragu menghubungi 112. Layanan ini tersedia 24 jam untuk membantu masyarakat,” tandasnya. (*)