RADARCIREBON.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi berencana mengubah hari jadi Provinsi Jawa Barat sesuai tanggal Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja naik takhta yakni, Sabtu, 3 Juni 1482.
Bila perubahan ini benar-benar terjadi, Hari Jadi Jawa Barat akan berbarengan dengan Hari Jadi Bogor yang juga menggunakan tanggal penetapan Prabu Siliwangi menjadi Raja Pakuan Pajajaran.
Menurut sosok yang akrab disapa KDM ini, hari jadi yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus itu, kurang memiliki akar sejarah dan budaya Sunda yang kuat.
Karenanya, mantan Bupati Purwakarta itu mengusulkan agar hari jadi Jawa Barat mengacu pada momen yang lebih berakar. Terutama pada sejarah lokal dan budaya Sunda.
BACA JUGA:Kecelakaan di Tol Palikanci, Bus Hantam Truk: Tiga Penumpang Luka-luka
KDM pun mengusulkan agar hari jadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia itu, mengacu pada saat Prabu Siliwangi diangkat menjadi raja Kerajaan Pajajaran.
Hal tersebut bisa menjadi landasan filosofis pembangunan daerah. Hanya saja, perubahan yang diinginkan politisi Partai Gerindra tersebut, baru sebatas wacana. Bahkan pihaknya pun belum mengusulkan secara resmi.
Seperti diketahui, hari jadi Provinsi Jawa Barat saat ini diperingati setiap tanggal 19 Agustus. Dasarnya adalah Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2010.
Tanggal tersebut merujuk pada penetapan Jawa Barat sebagai salah satu dari 8 provinsi pertama di Indonesia. Yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945.
BACA JUGA:Musda HIMKI Kini Digelar 3 Tahun Sekali, Ekspor Bahan Baku Tidak Lagi Relevan
Lalu kapan, tahun pasti hari jadi Jawa Barat berdasarkan Prabu Siliwangi naik takhta? Dalam banyak dokumen menyebutkan jika Prabu Siliwangi naik tahta pada 3, Juni 1482 M.
Sosok yang juga dikenal dengan sebutan Sri Baduga Maharaja itu memerintah Kerajaan Pajajaran hingga tahun 1521 M. Dia memimpin kerajaan di belahan barat Pulau Jawa tersebut selama 39 tahun.
Oleh masyarakat tatar Sunda, Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja yang memiliki kesaktian tinggi, arif dan bijaksana. Dia pun menjadi raja di Pakuan Pajajaran hingga mencapai pucak kejayaan.
Nama Siliwangi merupakan gelar sebutan bagi Raja Pajajaran atau Sribaguga Maharaja. Nama itu diambil dari dua suku kata yakni "Silih” yang artinya pengganti dan “Wawangi” yang berarti wangi.
BACA JUGA:Pemkot Cirebon Raih Predikat Unggul dalam Indeks Kualitas Kebijakan 2025