Tol Cisumdawu Mendesak Dibutuhkan

Sabtu 10-05-2014,14:16 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

***Kemacetan Jalur Tengah Kian Parah MAJALENGKA – Kian hari, kondisi jalan di jalur tengah Cirebon-Bandung yang melewati kawasan Kabupaten Majalengka kian parah kerusakannya, dan kemacetan cukup parah pun kerap terjadi saat pasar tumpah. Hal ini menjadikan keberadaan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sangat mendesak dan dibutuhkan segera. Akibat sering diguyur hujan plus mobil-mobil bermuatan besar yang melintas, jalur Cirebon-Bandung yang melintasi Sumberjaya-Palasah-Jatiwangi-Dawuan-Kadipaten yang biasanya ditempuh dalam waktu maksimal 30 menit, kini waktu tempuhnya bisa sampai dua kali lipat. Melambatnya laju kendaraan, di antaranya yang paling parah terjadi di kawasan Palasah hingga menjelang Jatiwangi akibat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di sepanjang titik ini sangat memprihatinkan kondisinya. Tak jarang kemacetan parah terjadi di sepanjang jalur tersebut, seperti yang terjadi pada Jumat (9/5). Yogi, pengendara travel jurusan Cirebon-Bandung menuturkan, sejak beberapa tahun belakangan ini, para sopir travel mengeluhkan jalan Cirebon-Bandung yang semakin tidak karuan kondisinya. Sebelumnya, jalur Cirebon-Bandung memang sudah tidak begitu nyaman dilalui jika memasuki wilayah Sumedang. Tapi, kata dia, sekarang jalur yang melintasi Majalengka yang biasanya cukup lancar, kini juga sudah mulai tidak nyaman dilalui akibat kondisi jalannya yang rusak, serta kemacetan yang ditimbulkan akibat laju kendaraan besar yang melambat di titik jalan rusak. “Tahun kemarin kalau siang masih lengang, enak nyetirnya. Tetapi sekarang mobil-mobil besar lewatnya siang malam jalan terus, udah gitu sering diguyur hujan. Pantesan aja jalannya hancur,” tuturnya. Imbasnya, pada penumpang travel jurusan Cirebon-Bandung mengeluhkan waktu tempuh yang jadi lebih lama dari sebelumnya, dan para sopir angkutan umum jurusan Cirebon-Bandung pun mengeluh karena jumlah rit hariannya jadi berkurang. “Kalau yang nggak biasa sih bisa frustrasi kalau lewat jalan yang kaya gini nih. Nggak ada alaternatif lain, selain segera difungsikannya tol (Cisumdawu). Nanti yang mobil-mobil gede suruh masuk tol. Kalau kondisinya seperti ini terus, bisa-bisa para penumpang lebih memilih naik kereta, nanti gimana nasib kita,” keluhnya. Sementara itu, pantauan Radar kemarin (9/5), kemacetan parah terjadi dengan antraan kendaraan hingga lima kilometer lebih. Tepatnya, di wilayah Desa Sindangwasa Kecamatan Palasah dan puncak kemacetan terjadi di dekat jembatan Cisambeng. Semula, kemacetan dikira disebabkan tabrakan beruntun. Namun, setelah kroscek ternyata ada perbaikan jalan yang rusak parah. Sebelumnya, kemacetan serupa sempat terjadi di beberapa titik. Penyebabnya juga ada perbaikan jalan pada beberapa titik. Bahkan, kemacetan parah yang terjadi bulan Maret lalu, akibat perbaikan jalan di depan Pasar Ciborelang Kecamatan Jatiwangi, menjadikan antrean panjang arus lalu lintas hingga tujuh kilometer. Yana, warga setempat menerangkan, kemacetan parah yang kerap terjadi di jalur tersebut bukan hanya diakibatkan oleh situasi kondisional karena ada perbaikan semata, tapi menurut mereka yang sering jadi biang keladi kemacetan adalah karena banyaknya kendaraan dengan tonase besar serta truk pengangkut tanah dari proyek tol yang hiilir mudik setiap menitnya. (azs) FOTO: AZIS MUHTAROM/RADAR MAJALENGKA DIKELUHKAN. Kemacetan parah yang kerap terjadi di jalur Cirebon-Bandung pada wilayah yang melintasi Kabupaten Majalengka, menyebabkan para pengendara menginginkan keberadaan tol mendesak untuk segera dirampungkan pembangunannya.  

Tags :
Kategori :

Terkait