4 Hari Terisolasi Tanpa Sinyal: Kisah Rombongan Pejabat Kuningan Terjebak saat Bencana Aceh

Selasa 02-12-2025,10:14 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

RADARCIREBON.COM – Perjalanan studi banding Indikasi Geografis (IG) Kopi Gayo yang difasilitasi Bank Indonesia (BI) Cirebon berubah menjadi pengalaman menegangkan bagi 26 peserta rombongan. 

Delegasi yang terdiri dari pejabat daerah Kuningan–Majalengka, petani kopi, serta perwakilan BI itu sempat terisolasi di Takengon, Aceh Tengah, akibat banjir, longsor, dan gempa yang melanda wilayah tersebut sejak akhir November 2025.

Kegiatan studi banding ini pada awalnya bertujuan memperkuat pemahaman mengenai pengelolaan IG Kopi bagi dua kabupaten penghasil kopi di Ciayumajakuning, yaitu Kuningan dan Majalengka. 

Dari total 26 peserta, 10 merupakan perwakilan BI Cirebon, 3 dari Pemkab Kuningan, 2 dari Pemkab Majalengka, serta 11 orang petani kopi dari dua daerah tersebut.

BACA JUGA:Desember 2025, Ini Dia Jadwal Pencairan dan Cara Cek Penerima Bansos PKH, BPNT hingga BLT Rp900 Ribu

Dari Kuningan, hadir tiga pejabat daerah: Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diskatan) Wahyu Hidayah; Kepala Bappeda sekaligus Plt Kepala Disdikbud, Purwadi Hasan Darsono; serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kuningan, Tatiek Ratna Mustika.

Perjalanan Lancar, Sampai Bencana Menghadang

Dalam rilis resmi yang diterima pada Senin (1/12/2025), Wahyu Hidayah menjelaskan bahwa rombongan berangkat dari BI Cirebon pada Senin, 24 November 2025 pukul 18.30 WIB menuju Bandara Soekarno-Hatta. 

Dari Jakarta, rombongan melanjutkan penerbangan menggunakan Garuda Indonesia menuju Banda Aceh dan tiba pada pukul 10.30 WIB.

BACA JUGA:Energi Bersih untuk Pelosok Jabar, KDM Targetkan PLTMH Rampung 2027

BACA JUGA:KDM Ajak Warga Jabar Bersatu Bantu Korban Bencana Sumut, Sumbar dan Aceh

Perjalanan darat menuju Takengon ditempuh hingga Selasa malam, 25 November 2025, sebelum akhirnya rombongan beristirahat di ParkSide Hotel. 

Namun sejak memasuki wilayah Aceh, cuaca buruk mulai terasa. Hujan deras tak kunjung berhenti, disusul banjir, longsor, hingga gempa bumi yang mengguncang beberapa titik akses jalan.

“Begitu tiba di Takengon, kondisi semakin memburuk. Banyak titik tertutup longsor, jalan terputus, dan aktivitas masyarakat terganggu total,” ungkap Wahyu.

Meski demikian, pada Rabu, 26 November 2025, rombongan masih dapat mengikuti rangkaian utama studi banding. 

Kategori :