Sejarah Desa Bangodua Cirebon Terkait dengan Bangodua Indramayu: Legenda Bangau Raksasa dan Murid Sunan Ampel

Jumat 05-12-2025,11:04 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Tatang Rusmanta

Menurut Agus, pemerhati sejarah Cirebon, Ki Surawani menuju Pulau Cangak Indramayu, sementara Ki Surawana menetap di wilayah yang kini menjadi Desa Bangodua.

BACA JUGA:3 Anggota Geng Motor yang Menyerang Pedagang Martabak Sudah Ditangkap

BACA JUGA:BMH Cirebon kolaborasi Pesantren Masyarakat Cibuntu Kuningan Teken MoU

“Dari literasi yang kami pelajari, asal Ki Surawana lebih condong dari Demak,” jelas Agus.

Kedatangan Ki Surawana diperkirakan terjadi pada abad ke-16, sekitar tahun 1500-an. Ia kemudian membuka pedukuhan pertama yang menjadi cikal bakal Desa Bangodua.

Versi 3: Asal Nama Bangodua dan Perubahan pada Masa Belanda

Nama Bangodua diperkirakan muncul pada abad ke-18 ketika Belanda mulai menduduki Cirebon. Sebelum dikenal sebagai Bangodua, kawasan ini disebut Cangak, merujuk pada burung bangau.

BACA JUGA:Rifqi Ray Pemain Pengganti Marselino Ferdinan di Timnas U-22 SEA Games 2025, Begini Komentar Indra Sjafri

Analisis sejarawan menunjukkan bahwa “Bangodua” merupakan gabungan tiga wilayah, yakni Cilado, Dukuh, dan Simangun.

Jejak Sejarah Ki Surawana

Bukti keberadaan Buyut Ki Surawana dapat ditemukan pada kompleks pemakaman yang kini menjadi salah satu situs religi di Kabupaten Cirebon. 

Di area tersebut terdapat makam Ki Surawana, istrinya, serta pengikutnya. 

Di dalam kompleks itu pula terdapat sumur keramat bernama Sumur Silusu, yang sering dikunjungi warga dari berbagai daerah.

Area Terlarang untuk Ditanami

Di Desa Bangodua terdapat lahan yang oleh warga dianggap keramat dan tidak boleh ditanami. Lokasi ini berada dekat persawahan dan pemukiman warga. 

Peneliti menemukan batu bata merah besar yang diduga sebagai bagian dari gerbang menuju pedukuhan Bangodua pada masa lampau. 

Kategori :