Masuk ke babak kedua, lagi-lagi Indonesia berhasil menekan pertahanan Myanmar. Kadek Arel mendapat peluang di menit ke-53, namun tembakannya melambung di atas gawang.
Nyaris saja Myanmar mencetak gol kedua lewat serangan balik di menit ke-55, tetapi tembakan Zaw Win Thein masih melambung di atas gawang Daffa.
Phyo Pyae Sone hampir saja mencetak gol bunuh diri di menit ke-72 saat ia berupaya menyapu umpan terobosan Dony Tri Pamungkas ke kotak penalti, namun bola hanya menyambar tiang gawang. Menit ke-79, sundulan Kadek Arel berhasil ditepis Hein lalu menerpa mistar.
Jelang laga usai, anak asuh Indra Sjafri berbalik unggul 2-1 di menit ke-89. Muhammad Ferarri meneruskan umpan terobosan Zanadin Fariz kepada Jens Raven yang berdiri bebas di kotak penalti untuk membobol gawang Hein.
Myanmar yang tanpa beban berupaya menyamakan skor, namun Daffa berhasil melakukan dua penyelamatan di pengujung laga. Sementara Indonesia justru berhasil menambah satu gol lagi.
Jens Raven menanduk sepak pojok dari kanan untuk menjebol gawang Hein di menit 90+5.
Meski begitu, enam menit tambahan waktu yang diberikan wasit sudah terlalu mepet dan Indonesia tidak punya cukup waktu untuk menambah gol. Skor 3-1 bertahan hingga usai.
BACA JUGA:Rekomendasi 10 Destinasi Wisata Alam Sejuk di Bandung untuk Liburan Akhir Tahun
Dengan hasil ini, Indonesia finis di posisi kedua Grup C dengan tiga poin. Namun Garuda Muda tak mampu lolos ke semifinal dengan status runner-up terbaik karena kalah produktivitas gol dari Malaysia yang finis sebagai runner-up Grup B.
Malaysia finis dengan selisih gol 4-3, sedangkan Indonesia hanya 3-2. Garuda Muda pun gagal mempertahankan emas yang diraih di Kamboja pada 2023 silam. (*)