“Ini kerja sama antara BBWS dan Pemkot Cirebon. Kami fokus aspek teknis sungai, sementara Pemkot menangani penertiban dan dampak sosialnya,” ujar Dwi.
Pasca sterilisasi, Sungai Sukalila akan ditata dengan konsep River Garden. Bantaran sungai akan menjadi ruang hijau terbuka, jalur pedestrian yang aman, nyaman, ramah lansia, sekaligus pembatas alami antara badan jalan dan alur sungai.
Pekerjaan fisik ditargetkan mulai awal 2026, dengan syarat kawasan benar-benar steril dari bangunan liar dan aktivitas PKL.
Saat ini, tim BBWS telah melakukan pengukuran kedalaman sungai, pemeriksaan sedimentasi, serta pengambilan sampel lumpur untuk diuji di laboratorium.
Dwi menegaskan, normalisasi Sungai Sukalila bukan karena ancaman banjir. Sungai ini relatif stabil. Penataan dilakukan untuk meningkatkan estetika kota dan fungsi ruang publik.
“Sungai Sukalila adalah ikon Cirebon. Sudah saatnya menjadi wajah kota, bukan lagi dipunggungi,” pungkasnya.
Penataan ini diharapkan menjadi titik balik. Dari kawasan kumuh menjadi ruang publik. Dari stigma lama menuju wajah baru Kota Cirebon.