Diduga Depresi Wawan Gandir

Rabu 14-05-2014,16:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

BANTARUJEG-Masyarakat Desa Silihwangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, heboh setelah melihat Wawan Sutiawansyah (39) gantung diri (gandir) di pohon mangga yang tidak jauh dari rumahnya, Selasa (13/5) sekitar pukul 05.00 WIB. Untuk mengakhiri hidupnya, Wawan menggunakan selembar selendang motif bunga warni-warni yang diikatkan pada bagian lehernya dan diikatkan pada satu batang pohon. Menurut keterangan yang berhasil dihimpun Radar, Wawan Sutiawansyah kesehariannya sebagai buruh tani, muazin di masjid serta guru mengaji di tempat tinggalnya. Pagi itu salah seorang warga setempat Idi menyaksikan pertama kali tubuh Wawan sudah tergantung di pohon mangga pinggir empang. Idi pun langsung berlari memberitahukan kepada warga lainnya. Maka, dalam waktu singkat berita kejadian gantung diri yang dilakukan Wawan Sutiawansah warga RT 03 RW 01 Blok/Desa Silihwangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka itu dengan cepat menyebar kepada warga lainnya. Sehingga, tak heran warga Desa Silihwangi dan warga Desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg pun langsung berdatangan menuju lokasi kejadian. Pihak keluarga Wawan pun betul-betul merasa kaget dengan mendengar kejadian gantung diri itu. Warga Desa Silihwangi dan warga tetangga desa lainnya pun tidak menyangka kalau Wawan Sutiawansyah yang dalam kesehariannya dikenal seorang yang memiliki kepribadian baik, dekat dengan warga bahkan dikenal seorang yang rajin dalam melaksanakan ibadah, muazin di masjid serta menjadi seorang guru ngaji di tempat tinggalnya itu sampai nekat mengakhiri jalan hidupnya dengan cara yang tidak wajar, yakni dengan cara gantung diri. Menurut penuturan sejumlah tetangga terdekatnya, pada Selasa dini hari sekitar pada pukul 02.00 WIB, suami dari Nunung itu suaranya masih terdengar tengah membaca ayat suci Alquran di rumah kediamannya. Tapi anehnya, selang beberapa jam kemudian, para tetangga yang ada di sekitarnya sangat terkejut manakala mendengar berita yang menyebutkan bahwa Wawan Sutiawansyah telah tewas karena gantung diri. “Kami dari pihak Pemerintah Desa Silihwangi betul-betul merasa kaget dan sama sekali tidak menyangka jika Wawan Sutianwansyah yang dalam kesehariannya dikenal seorang yang memiliki kepribadian ramah, santun dan rajin dalam melaksanakan ibadah bahkan menjadi seorang guru ngaji bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” ungkap Kepala Desa Silihwangi. Sepengetahuan warga, sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri sikap dan perilaku Wawan tidak pernah menunjukkan sikap yang aneh, ia terlihat dengan sikap sebagaimana biasanya. Sehingga, para tetangganya pun betul-betul tidak mengerti apa yang menjadi permasalahannya hingga dirinya harus senekat itu.”Kemungkinannya Wawan Sutianwansyah jiwanya tengah dalam depresi, itu hanya baru dugaan,” ucap Kades Silihwangi. Setelah para petugas dari Polsek Bantarujeg, petugas medis dari Puskesmas Bantarujeg yang turut dibantu aparat Pemerintah Desa Silihwangi serta warga setempat, akhirnya jenazah Wawan Sutiawansyah yang tengah tergantung langsung diturunkan. Jasad korban pun langsung dibawa ke rumah kediamannya, untuk dimandikan dan disalatkan, serta dimakamkan di pemakaman umum. Berdasarkan hasil penyelidikan dari pihak yang berwajib dan pihak medis, meninggalnya Wawan Sutiawansyah memang murni gantung diri, bukan ada unsur pembunuhan. Sementara itu, menurut sumber lain menyebutkan, walaupun Nunung (37) istrinya hingga sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan dan kondisinya masih shock. Namun menurut keterangan dari pihak keluarga lainnya, jika kehidupan rumah tangga mereka itu tidak ada permasalahan dan keduanya terlihat rukun-rukun saja, dengan kata lain kehidupan rumah tangganya berjalan harmonis. Kalaupun memang diketahui pasangan suami istri yang telah cukup lama berumahtangga itu belum dikarunia anak, tapi kelihatannya kehidupan mereka terlihat baik-baik saja. Bahkan Wawan Sutiawansyah tidak pernah mendengar mengeluh soal keturunan atau mengeluhkan soal belum memiliki anak. “Sehingga, sampai sejauh ini belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya hingga Wawan sampai senekat itu,” ungkap sumber.(har)

Tags :
Kategori :

Terkait