Razia Nataru Cirebon: Satpol PP Bongkar Prostitusi Online, 16 Pasangan Mesum Diamankan!

Jumat 19-12-2025,06:01 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Rusdi Polpoke

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Dalam operasi yang dilakukan, Selasa 15 Desember 2025 malam, 16 pasangan mesum berhasil diamankan dari sejumlah rumah kos dan hotel di dua kecamatan, yakni Kedawung dan Beber.

Operasi ini difokuskan pada aktivitas prostitusi terselubung, yang sering kali dilakukan melalui aplikasi online.

Petugas Satpol PP melakukan razia dengan menyisir kamar-kamar hotel dan kos-kosan, dan menemukan pasangan yang tidak terikat hubungan sah, baik suami istri maupun pasangan yang tidak memenuhi ketentuan.

BACA JUGA:UGJ Cirebon Gelar Konferensi Internasional, Kearifan Lokal Jadi Kunci Hadapi Tantangan Global!

BACA JUGA:Fenomena Fatherles di Indonesia Jadi Sorotan, Pemerintah Dorong Gerakan Ayah Mengambil Rapor

Dari razia tersebut, sebanyak 16 pasangan diamankan, termasuk beberapa di antaranya yang masih di bawah umur.

Menurut Kepala Bidang Tibumtranmas Satpol PP Kabupaten Cirebon, Soko Guruning Gemi, operasi pekat ini merupakan langkah preventif dalam menjaga kondusifitas wilayah menjelang libur panjang Nataru.

“Kami melakukan operasi ini sebagai bagian dari upaya Satpol PP sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.

Selain menargetkan prostitusi yang berlangsung secara tersembunyi, petugas juga fokus pada upaya pencegahan penyebaran penyakit menular seksual (PMS), khususnya HIV/AIDS, yang menjadi perhatian serius di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Desakan Isi Kursi Dirut RSUD Waled Menguat, Pelayanan Pasien BPJS Jadi Sorotan

Tingginya angka orang yang terjangkit HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon semakin menjadi keprihatinan pemerintah daerah, dan melalui razia ini, Satpol PP berusaha menekan penyebaran virus HIV/AIDS yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual bebas.

Dalam razia kali ini, petugas tidak hanya mengamankan pasangan mesum, tetapi juga berhasil menyita sejumlah minuman keras (miras) ilegal yang dijual bebas di beberapa tempat.

Minuman keras ilegal ini diketahui beredar di kalangan remaja dan berpotensi meningkatkan risiko terjadinya gangguan keamanan serta kesehatan.

Setelah berhasil mengamankan pasangan mesum, Satpol PP bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon dan Yayasan Langgeng Mutiara Insan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh pasangan yang diamankan.

Tes kesehatan ini difokuskan pada deteksi HIV/AIDS, dengan pemeriksaan meliputi tes urin untuk memastikan tidak ada penyebaran virus melalui perilaku seksual yang berisiko.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang potensi penyebaran penyakit menular seksual di kalangan masyarakat.

BACA JUGA:Konsumsi BBM Naik Saat Nataru, Ini Langkah Pertamina Amankan Pasokan di Cirebon Raya

Selain itu, langkah ini diambil untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan seksual dan mencegah penularan HIV/AIDS.

Soko Guruning Gemi juga menambahkan, operasi pekat ini merupakan bagian dari upaya Satpol PP untuk menjaga ketertiban dan menciptakan suasana aman menjelang liburan panjang Nataru.

Diharapkan, dengan adanya tindakan tegas terhadap pasangan mesum dan aktivitas prostitusi, masyarakat dapat merayakan liburannya dengan rasa aman dan nyaman.

“Operasi ini juga menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat, terutama para pengelola hotel dan rumah kos, untuk selalu mematuhi peraturan yang ada dan menjaga keamanan serta kenyamanan di lingkungan masing-masing,” kata Soko.

Meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon, yang tercatat dalam data Dinas Kesehatan, menjadi alasan utama dari fokus Satpol PP dalam operasi pekat kali ini.

Penyebaran virus HIV/AIDS, yang sering kali terjadi akibat perilaku seksual tidak aman, menjadi perhatian serius karena berpotensi menyebabkan dampak kesehatan yang serius bagi individu maupun masyarakat.

Dengan adanya operasi pekat yang melibatkan kolaborasi antar instansi terkait, diharapkan dapat mengurangi penyebaran HIV/AIDS serta menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Cirebon menjelang perayaan Nataru.

Satpol PP Kabupaten Cirebon terus mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku dan menghindari aktivitas yang dapat merusak moral serta keamanan lingkungan.

BACA JUGA:Operasi Lilin Lodaya 2025 Dimulai, Polres Cirebon Kota Siagakan 702 Personel untuk Amankan Nataru

Operasi pekat yang dilakukan ini juga menjadi bentuk penegakan Perda Kabupaten Cirebon yang bertujuan menciptakan suasana yang aman dan tertib di seluruh wilayah.

Dalam kesempatan ini, Soko Guruning Gemi juga menyampaikan bahwa Satpol PP akan terus melaksanakan pengawasan selama periode libur Nataru untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan yang dapat meresahkan masyarakat.

“Semoga razia ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan ketertiban umum dan menekan penyebaran penyakit menular seksual di Kabupaten Cirebon.”

“Pemerintah daerah, melalui Satpol PP, berkomitmen untuk terus mengawal dan memastikan kondusivitas wilayah, terlebih menjelang libur panjang Nataru,” pungkasnya. (*)

Kategori :