Perjalanan Sally Giovany Bangun BT Batik Trusmi: Dari Jual Kain Kafan hingga Tembus New York Fashion Week

Jumat 19-12-2025,16:04 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Tatang Rusmanta

“Kami juga sempat membuka pop up store di sana untuk branding, supaya batik makin dikenal sebagai kekayaan budaya Indonesia,” ucap Sally.

Bertahan di Tengah Pandemi hingga Fokus Digital

Ekspansi bisnis terus berlanjut. Setelah membuka cabang di Jakarta pada 2015, BT Batik Trusmi kini hadir di Medan dan Bali. Meski pandemi sempat memukul bisnis offline hingga harus tutup sementara, Sally cepat beradaptasi.

“Penjualan online kami genjot lewat digital marketing. Kami juga berinovasi dengan produk masker batik,” katanya.

Kini, penjualan online yang sebelumnya hanya menyumbang 10 persen, hampir mencapai 50 persen dari total penjualan.

Mimpi Besar: Batik University

Di balik kesuksesan, Sally menyimpan kegelisahan. Jumlah pengrajin batik tulis kian berkurang karena minimnya regenerasi.

“Banyak generasi muda yang tidak tertarik jadi pengrajin batik,” ujarnya.

Sebagai solusi, Sally bercita-cita mendirikan Batik University, sebuah institusi pendidikan khusus bagi calon pengrajin batik agar memiliki nilai tambah dan masa depan yang menjanjikan.

“Kami sudah menjajaki kerja sama dengan kementerian terkait sejak tahun lalu. Harapannya program ini bisa segera berjalan,” pungkasnya.

Kategori :