RADARCIREBON.COM - Nama Nyimas Baduran dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan sakti dalam sejarah dan legenda Cirebon.
Ia bukan sosok biasa. Dalam berbagai naskah kuno, termasuk Babad Bedulan, Nyimas Baduran disebut sebagai murid langsung Sunan Gunung Jati yang memiliki kesaktian tingkat tinggi serta keberanian luar biasa.
Kisahnya bermula pada tahun 1562 Masehi, ketika Sunan Gunung Jati memberikan amanat besar kepada Nyimas Baduran.
Ia ditugaskan untuk membabat sebuah alas atau hutan lebat di wilayah utara Cirebon.
BACA JUGA:Asal-usul Bedulan Cirebon: Dibuka Panglima Perempuan, Jadi Saksi Lahirnya Jayakarta
Wilayah ini nantinya akan dijadikan tempat persinggahan pasukan gabungan Kesultanan Cirebon dan Demak yang bersiap menyerang penjajah Portugis di Batavia.
Sebelum berangkat menjalankan tugas berat tersebut, Nyimas Baduran dibekali sebuah selendang sakti oleh Pangeran Walang Sungsang.
Selendang ini bukan kain biasa, melainkan pusaka yang menyimpan kekuatan luar biasa.
Awalnya, Nyimas Baduran mencoba membabat hutan hanya dengan golok yang ia bawa.
BACA JUGA:Sejarah Desa Mindi Majalengka: Saat Ki Perwata Bikin Kagum Sultan Cirebon
BACA JUGA:Terungkap! Sejarah Desa Jalaksana Kuningan Punya Dua Versi Paling Legendaris
Namun luasnya alas membuat cara tersebut dianggap terlalu lama, sementara waktu persiapan perang semakin mendesak.
Di sinilah kesaktian Nyimas Baduran benar-benar terlihat. Ia mengambil keputusan besar dengan menggunakan selendang pemberian Pangeran Walang Sungsang.
Dengan sekali kibasan, api menjalar cepat dan membakar hutan luas tersebut.
Dalam momen itulah, Nyimas Baduran mengucapkan kalimat sakral, “Sampai mana api ini padam, maka itulah wilayah Baduran.”