JAKARTA - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menyatakan bahwa Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (HT) mundur dari jajaran elite partai. Alasannya, HT dinilai tidak konsisten mendukung pasangan Jokowi-JK sebagai capres-cawapres yang didukung Partai Hanura. Wiranto menjelaskan, HT diketahui telah menjalin komunikasi tidak hanya dengan Jokowi, namun juga dengan capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tidak hanya itu, HT juga menyatakan bersedia memberikan bantuan dan dukungan kepada dua capres yang jelas-jelas bakal bertarung dalam Pilpres 2014. \"Beliau itu diminta adanya suatu kerja sama. Kayaknya beliau akan membantu keduanya sebagai sahabat yang punya media dan punya network,\" kata Wiranto di sela-sela rapat koordinasi nasional (rakornas) PDIP di Hotel JS Luwansa kemarin (20/5). Namun, Wiranto menegaskan bahwa sikap standar ganda HT tidak dapat diterima oleh partai. Setelah dibicarakan di internal partai yang turut melibatkan langsung bos MNC tersebut, Wiranto menyatakan bahwa dirinya menerima pengunduran diri mantan bakal cawapresnya itu dari Hanura. \"Kita minta dengan cara-cara yang sangat elegan. Maka, diputuskan bahwa Pak HT akan resign dari Partai Hanura,\" ungkapnya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan telah terjadi komunikasi antara Prabowo dan Hary Tanoe. Menurut Fadli, keduanya sudah melakukan pertemuan dengan intens terkait rencana kerja sama yang akan dilakukan. \"Ya, ada komunikasi Pak Prabowo dengan Pak HT. Kita berharap menyatakan dukungan,\" ujar Fadli di Kantor KPU. Fadli menyatakan, pertemuan itu terjadi pada 18 Mei lalu. Inisiatif untuk bertemu ada pada Hary Tanoe sehingga keputusan atas posisi bos MNC Group di Partai Hanura sepenuhnya merupakan keputusan yang bersangkutan. \"Tidak ada masalah siapa pun yang masuk. Pak HT, kalangan buruh, nelayan, bahkan Ibu Rachmawati boleh-boleh saja mendukung kita,\" tandasnya. (dod/bay/c4/fat)
Kategori :