Bupati Akui Ada Balas Budi

Sabtu 31-05-2014,12:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

** Janji Dievaluasi 3 Bulan, Jika Tidak Mampu akan Dimutasi Lagi SUMBER - Berbeda dengan pidatonya saat pelantikan mutasi dan rotasi pada Rabu (28/5), kali ini Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadi menyatakan bahwa kebijakan mutasi lebih banyak mengakomodir PNS yang secara sukarela mendukung Jago-Jadi ketika Pemilukada lalu. Pihaknya juga tidak menampik kalau mutasi, rotasi dan promosi pertengahan pekan ini sebagai bentuk balas budi kepada mereka yang sudah mendukungnya. “Semua saya akomodir, ini bentuk apresiasi saya atas jasa mereka,” paparnya usai mengukuhkan tim manajerial Porda Kabupaten Cirebon, kemarin (30/5). Walaupun demikian, profesionalitas tetap dijunjung tinggi dalam pelaksanaan mutasi perdana di era pemerintahannya saat ini. “Semua pendukung saya rotasi, ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahliannya,” bebernya. Kemudian, ada yang beranggapan mengapa PNS yang nyata-nyata tidak mendukungnya lantas diakomodir. Bahkan, ditempatkan pada jabatan strategis. Dijelaskan, bahwa PNS yang mendukung Jago-Jadi sangatlah sedikit. Tidak semua pejabat eselon III dan IV ikut berjuang memenangkan pasangan Jago-Jadi. Sehingga wajar, jika ada pejabat yang dikatakan pendukung Hebat ikut termutasi. “Tidak ada jabatan yang strategis, semua sama yakni berperan melayani kepentingan masyarakat, makanya saya akan evaluasi kinerja mereka selama 3 bulan, jika masih buruk dan tidak mampu beradaptasi dengan pekerjaan barunya, akan saya pindah lagi,” tegasnya. Tujuan utama mutasi kali ini adalah mengembalikan para pejabat eselon III dan IV kepada habitatnya. Misalnya,, mereka yang berlatarbelakang pendidikan pertanian, perikanan dan komunikasi, ditempatkan ke dinas yang sesuai dengan membidanginya. “Saya ingin mereka bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga mereka pun menguasai bidang pekerjaannya itu,” ungkapnya. Munculnya sejumlah kritikan dari berbagai kalangan mengenai kebijakannya ini, Sunjaya menganggap wajar dan tidak terlalu mempersoalkan. “Pro dan kontra itu wajar, yang penting aturan tetap kita pakai,” ucapnya. Saat disinggung mengenai mutasi eselon II, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan. Namun, cepat atau lambat hal itu akan dilakukan. “Kita tunggu waktu yang tepat,” pungkasnya. Sementara itu, koordinator ormas dan LSM, Mahmud Manshur mengatakan, pihaknya menerima laporan dan keluhan dari para pendukung Sunjaya-Tasiya Soemadi (Jago-Jadi) terkait mutasi. Pasalnya, berbagai masukan dan saran dalam pelaksaan mutasi tersebut ditolak oleh Sunjaya. \"Saya mendengar sendiri dalam mutasi itu, banyak keluhan dan kekecewaan dari pendukung Jago-Jadi, bukan hanya dari PDIP tapi juga dari para kiai dan orang NU. Kekecewaan ini lantaran segala masukan dan sarannya tidak ditanggapi,\" ucapnya. Pihaknya pun memberikan masukan agar kedepan saat pelaksanaan mutasi Bupati Sunjaya harus benar-benar menjaga komunikasi supaya tidak menimbulkan polemik lagi. (jun/via)

Tags :
Kategori :

Terkait