Pemilik Bom Skuter Terkuak

Sabtu 16-07-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Penyidik Pelototi Rekaman CCTV MUMBAI - Ledakan tiga bom di Kota Mumbai Rabu petang waktu setempat (13/7) memaksa pemerintah dan aparat keamanan India bekerja keras. Hingga kemarin (15/7) tim penyidik masih sibuk mengumpulkan bukti forensik dari lokasi kejadian. Tim bentukan pemerintah itu juga memeriksa rekaman gambar kamera CCTV. “Sejauh ini kami sudah memeriksa sekitar sebelas compact disc yang kami ambil dari kamera-kamera CCTV yang memang terpasang di lokasi kejadian. Kebetulan, lokasinya memang strategis,” papar Raj Kumar Singh, pejabat senior tertinggi pada Kementerian Dalam Negeri India. Kendati demikian, penyelidikan belum mengarah pada pelaku. Pemerintah masih enggan menyebut nama kelompok atau individu yang dicurigai. Singh mengatakan, penyelidikan kali ini merupakan gawe besar. Apalagi, tim penyidik sama sekali tak mengantongi petunjuk apa pun soal pelaku atau motif serangan bom yang merenggut 17 nyawa tersebut. Tetapi, kemarin (15/7) polisi sudah bisa mengidentifikasi beberapa bukti forensik yang dikumpulkan dari tiga lokasi. Salah satunya, skuter yang digunakan untuk menyembunyikan bom. Selain disimpan di dalam skuter, bom yang meledak dalam rentang waktu 15 menit itu disembunyikan di tumpukan sampah dan di bawah sebuah payung. Tiga bom ammonium nitrate tersebut dilengkapi pemicu elektronik. “Polisi berhasil mengidentifikasi pemilik skuter,” kata Singh mengutip laporan tim penyidik. Saat ini polisi sedang melacak sang pemilik skuter. Lamanya proses penyelidikan, kata Rakesh Maria, tak lepas dari faktor cuaca. “Hujan deras yang mengguyur Mumbai beberapa hari ini menyulitkan penyelidikan. Detektif kami sulit melacak jejak para pelaku yang tertinggal pada barang bukti di lokasi kejadian,” terang pemimpin pasukan antiteror Maharashtra tersebut. Tetapi, dia yakin kerja keras para detektif akan membuahkan hasil. Prithviraj Chavan, pejabat tinggi Negara Bagian Maharashtra, mengatakan bahwa hingga kemarin tak ada satu kelompok militan pun yang mengaku bertanggung jawab. Karena itu, pemerintah tak bisa asal menuding. Apalagi, saat ini terdapat belasan kelompok militan dan pemberontak di India. Termasuk, militan dan pemberontak yang berdomisili di Kashmir. Berbeda dengan metode yang diterapkan dalam insiden-insiden teror sebelumnya, kali ini aparat India jauh lebih berhati-hati. Hingga kemarin polisi belum melakukan penangkapan. Padahal, pada peristiwa-peristiwa sebelumnya, polisi langsung menangkap sejumlah pelaku dalam waktu 24 jam setelah kejadian. Meskipun, para tersangka itu lantas dibebaskan seiring dengan berjalannya investigasi. “Ini merupakan serangan terburuk sejak 2008,” kata Chavan mengacu pada serangkaian ledakan dan baku tembak yang mengguncang Mumbai pada 26 November 2008. Kejadian beruntun selama tiga hari itu membuat kota bisnis India tersebut lumpuh. Saat itu, tak kurang dari 166 warga tewas dan ratusan lainnya menderita luka-luka. Di masa lalu, India akan dengan mudah menuding militan dari Pakistan sebagai pelaku serangan atau setidaknya terlibat di balik layar. (hep/c8/ami)

Tags :
Kategori :

Terkait