Pembantai Satu Keluarga Buron

Selasa 10-06-2014,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Korban Warga Kuningan, Ketakutan Terus Diburu Pelaku, Polisi Jaga RS MAJALENGKA - Peristiwa pembunuhan yang menimpa Juju Juarsih, Minggu (8/6) petang yang dilakukan mantan suaminya berinisial HS, terus didalami pihak kepolisian. Sementara kedua orang tua korban, yakni Sarmat dan Nining Juarni yang mengalami luka serius akibat bacokan senjata tajam, masih dalam perawatan intensif di RS Plumbon, Cirebon. Anggota Buser Mapolres Sumedang yang enggan disebut namanya membeberkan peristiwa tragis itu. Saat itu, korban dan kekasihnya berada di rumah kedua orang tuanya. Pada sekitar pukul 15.30 di Desa Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, saat keluarga mantan istrinya berkumpul, pelaku menghampiri dengan tujuan hendak menghabisi nyawa kekasih mantan istrinya. Saat pelaku hendak menghabisi kekasih korban dengan sebuah celurit yang ia bawa, sang kekasih justru melarikan diri. Mengetahui kekasih korban melarikan diri, pelaku membabi buta. Mantan istrinya beserta kedua orang tuanya jadi tempat pelampiasan. Pelaku langsung mengayunkan celurit tersebut ke perut mantan istrinya hingga terjatuh dan bersimbah darah. Yang mengenaskan, pembantaian itu terjadi di depan anaknya yang berusia 4 tahun. Tidak tahan melihat kondisi itu, ayah korban langsung perlawanan. Namun pelaku menyabit mantan mertuanya itu di bagian pinggang hingga sobek. Saat ayah korban bersimbah darah, ibu kandung korban mendorong pelaku. Ibu korban pun terkena sabetan celurit oleh pelaku hingga mengenai perut. Setelah puas melakukan pembantaian, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban. Melihat ketiganya bersimbah darah, warga langsung melarikan ke rumah sakit Cideres Majalengka. Saat Radar kembali menyambangi RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, seorang petugas di sana menyatakan, pelaku diduga akan memburu kedua korban, karena keduanya adalah kunci utama, sehingga harus dilakukan penjagaan semaksimal. “Kami ditugaskan ke sini untuk memantau keluarga korban, sekaligus menjaga keluarga korban,” bebernya. Ia menambahkan, untuk sementara ini korban yang meninggal dunia hanya satu orang, yakni mantan istri pelaku tersebut. Sedangkan target dari pelaku adalah menghabisi sang kekasih mantan istrinya, hingga kini belum terwujud. “Sebenarnya pelaku hanya ingin menghabisi kekasih mantan istrinya. Kemungkinan sakit hati, namun pada saat pelaku mengeluarkan sebuah celurit, sang kekasih tersebut kabur menggunakan kendaraan roda empat, sehingga pelaku membabi buta yang ada di depannya,” tambahnya. Secara terpisah, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SIK SH melalui Kapolsek Depok AKP Shobirin SH mengungkapkan, pihaknya tidak bisa berkomentar apapun karena kejadian perkara di wilayah Sumedang. “Meskipun menurut informasi dari Polres Sumedang pelaku berasal dari Depok, Kabupaten Cirebon, akan tetapi kami tidak memiliki kewenangan untuk berbicara,” jelasnya. Sementara itu, keterangan yang dihimpun Radar dari Majalengka, para korban dilarikan ke RS menggunakan ambulans Puskesmas Ujung Jaya. Semula dipilih RSUD Cideres yang berada di lokasi Kabupaten Majalengka sebagai tempat perawatan pertama. Namun, melihat luka yang dialami kedua korban cukup serius membuat pihak RSUD Cideres angkat tangan dan menyarankan merujuknya ke RS yang lebih representatif. “Iya betul memang sempat di bawa ke sini. Tapi tidak dirawat karena para petugas medis disini melihat lukanya cukup parah, langsung menyarankan ke RS di Cirebon. Jadi di sini hanya transit saja. Itupun enggak nyampe setengah jam supaya cepat-cepat ditolong,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan dan Perawatan Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Cideres, dr H Harizal Harahap, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/6). Menurut Harizal, korban S (Sarmat) dan NJ (Nining Juarsih) yang kartu identitasnya berdomisili di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan ini masuk ke IGD pada 17.20 WIB. Keduanya langsung ditangani paramedis di UGD untuk melakukan pertolongan pertama. Keduanya mengalami luka cukup serius akibat benda tajam. Harizal menerangkan, kondisi tubuh NJ mengalami luka bacok dibagian leher. Adapun S mengalami luka di bagian perut yang cukup serius. “Kami tidak bisa memastikan bahwa keduanya merupakan korban upaya pembunuhan. Karena itu adalah kewenangan penyidikan. Yang jelas, kami sudah menerima kedua korban dengan kondisi yang cukup parah,” jelasnya. Terpisah, Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Achmad Choerudin menyebutkan jika peristiwa pembunuhan sadis tersebut bukan terjadi di wilayah hukum Polres Majalengka. Dia pun sempat kaget saat ditanya perihal adanya peristiwa pembunuhan keji yang dialami satu keluarga itu. Pasalnya, hingga Senin (9/6) pagi tidak ada laporan yang masuk terkait pembunuhan yang terjadi di wilayah Polres Majalengka. “Kata siapa, nggak ada. Saya sudah cek ke anggota enggak ada laporan pembunuhan kok. Saya juga baru tahu pas ditanya sekarang. Mungkin bukan di sini (Majalengka) kejadiannya,” tegasnya. Sementara itu, penelurusan di lokasi kejadian tempatnya di Dusun Bopa Barat RR 03 RW 09, Desa/Kecamatan Ujung Jaya warga sekitar bungkam ketika ditanyai tentang kronologis peristiwa pembunuhan ini. Yang jelas, warga baru mengetahui bahwa di rumah tersebut terjadi peristiwa pembunuhan setelah mendengar teriakan dari salah satu penghuni yang belakangan diketahui bernama Arum (48). “Enggak tahu saya persisnya kayak apa. Karena pas datang ke situ udah rame. Katanya ada yang berteriak meminta tolong. Ya akhirnya warga berbondong-bondong ke situ (rumah kontrakan korban),” ujar warga setempat Darsini. Menurut dia, satu keluarga yang tinggal di rumah kontrakan milik Momo tersebut baru tinggal kurang dari satu bulan. Warga di sekitar kontrakan tersebut juga tidak mengenal lebih dekat mengingat satu keluarga itu jarang berkomunikasi. Namun, belakangan ini warga mengetahui jika satu keluarga tersebut berasal dari Kuningan. “Pas mulai ngontrak juga jarang berkumpul dengan warga di sini mas. Katanya sih, setahu masyarakat di sini salah satu dari mereka jualan katering untuk para pekerja di tol yang sedang dibangun,” tandasnya. Sementara itu, salah satu anggota Polsek Ujung Jaya mengatakan, informasi yang berkembang di masyarakat bahwa pelaku merupakan mantan suami korban yang bekerja di proyek Tol Cisumdawu. Korban yang tewas tersebut kebetulan bertemu di areal proyek saat mengantarkan catering. “Infonya sih, si korban jualan catering di proyek tol. Terus bertemu sama pelaku. Tapi identitas lengkapnya silakan cek ke TKP atau langsung hubungi kapolsek (Ujung Jaya). Tapi sekarang beliau lagi nggak ada di tempat,” kata anggota yang berpangkat bintara yang enggan disebutkan namanya itu. (arn/ono/azs)

Tags :
Kategori :

Terkait