JAKARTA - Kiai sepuh KH Maimoen Zubair, mengatakan pemilhan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang, merupakan peristiwa politik nasional yang istimewa. Karena dilaksanakan bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Oleh karena itu diharapkan semua kalangan dapat menjalankannya dengan baik. \"Pilpres mendatang sangat istimewa karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, sama dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dulu, dan tentu peristiwa turunnya Al-Qur\'an\" ujar Mbah Moen, panggilan akrab kiai kharismatik itu, di Sarang, Rembang, sebagaimana pesan elektronik yang diterima, Kamis (12/6). Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang itu berharap agar Pilpres mendatang berjalan lancar dan rakyat Indonesia bisa memilih presiden dan wakil presiden sesuai yang mereka yakini dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia mengakui, dirinya banyak mendapat telepon dari ulama-ulama NU yang mengatakan mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa jadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. \"Di mata para kiai NU, Prabowo adalah figur yang ikhlas dan tegas, serta mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, makmur dan aman sebagaimana yang diperjuangkan selama ini oleh Nahdlatul Ulama,\" beber kyai yang akrab dipanggil \"Mbah Moen\" itu. Apabila nanti terpiliih, Ketua Majelis Syariah DPP PPP ini berharap Prabowo-Hatta mampu menjadikan Indonesia baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. ** GALANG TANDA TANGAN UNTUK JOKOWI-JK Di tempat terpisah, ratusan kiai dan ustadz yang tergabung dalam Bravo 5, mengumpulkan ribuan tanda tangan masyarakat Banten sebagai bentuk dukungan pada pasangan capres/cawapres Jokowi-Jusuf Kalla. Ketua Bravo 5 Banten, Irsjad Djuwaeli menyebut, ribuan tanda tangan yang ditulis dalam sebuah spanduk besar itu bertujuan menunjukan pada publik bahwa masyarakat Banten menginginkan sosok pemimpin bangsa yang sederhana, tegas, sekaligus jujur. Kriteria tersebut menurut Irsjad hanya ada di diri pasangan Jokowi-JK. “Ini bukti bahwa masyarakat Banten dukung Jokowi JK,” ucapnya di Islamic Center, Serang, Kamis (12/6). Pengarah tim sukses Jokowi-JK, Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan jadi orang pertama yang membubuhkan tanda tangan, kemudian diikuti Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS dan mantan menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin. Sementara dalam sambutannya, Luhut Pandjaitan kembali menjelaskan kenapa dia rela melepaskan jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, untuk kemudian mendukung pasangan capres/cawapres Jokowi-Jusuf Kalla. Alasannya selain pekerja keras, dimata publik menurut Luhut, Jokowi adalah pemimpin yang relatif belum punya cacat. Sebagai orang yang pernah tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo dan bahkan sempat 4 kali kena gusur, Jokowi tahu rasanya jadi orang kecil. “Dia (Jokowi) bukan pemimpin yang cuma bisa ngomong tapi juga bertaruh apapun demi rakyat. Saya yakin kesederhanaan Jokowi akan memberikan perubahan,” tambah Luhut yang merupakan inisiator sekaligus pimpinan relawan Bravo 5. Pria berpangkat terakhir Jenderal TNI (Purn) ini memastikan, meski JK lebih senior dibanding Jokowi tapi mantan Wakil Presiden itu komitmen akan bersinergi dengan mantan Walikota Solo tersebut. Bukti sederhananya, JK berani menantang adu mengaji pada rival mereka Prabowo Subianto karena Jokowi terus difitnah bukan beragama Islam. (gir/pra/jpnn)
Mbah Moen Sebut Pilpres 2014 Istimewa
Jumat 13-06-2014,13:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :