**Tepis Isu Miring yang Berkembang di Masyarakat MAJALENGKA-Rumah Besar Jokowi yang berada di Jalan KH Abdul Halim mendadak dipenuhi para relawan, pendukung maupun simpatisan Jokowi. Relawan Jokowi yang berasal dari seluruh kecamatan di Majalengka berkumpul guna membahas perkembangan terkini serta bertukar pikiran sesama tim relawan maupun simpatisan. Pendiri Rumah Besar Jokowi Majalengka H Budi Victoriadi SE mengatakan, konsolidasi dilakukan karena akhir-akhir ini mencuat isu-isu negatif mengenai Jokowi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu untuk merapatkan barisan agar tetap solid menghadapi pilpres 9 Juli mendatang. \"Kampanye hitam yang menerpa Jokowi dengan beredarnya sebuah tabloid Obor Rakyat yang memfitnah dan menyudutkan Jokowi dengan tanpa bukti. Sebagai relawan, sepatutnya kita tidak terpancing atau terprovokasi untuk membalas dengan cara-cara yang tidak elegan,\" kata Budi yang juga ketua KADIN Majalengka ini kepada Radar, Selasa (17/6). Sebaliknya, lanjut Budi, pihaknya akan melakukan kampanye yang bersih dan santun jauh dari unsur kampanye hitam. Dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai visi, misi dan program Jokowi. Mengajak masyarakat untuk tidak golput, juga mengklarifikasi berita dan tuduhan miring tentang Jokowi. \"Kemenangan Jokowi sebagai presiden akan sangat memberikan pengaruh yang positif khususnya untuk warga Majalengka, terutama percepatan pembangunan BIJB\", ungkap Budi Victoriadi di hadapan gabungan relawan Jokowi-JK Majalengka. \"Pengaruh positif tersebut terkait dengan agenda pembangunan nasional yang akan dan sedang direalisasikan di Majalengka, antara lain pembangunan BIJB, Tol Cikapali, dan Cisumdawu akan memberikan efek positif bagi warga Majalengka, sehingga hanya ada satu pilihan bagi warga Majalengka untuk capres-cawapres, yakni pasangan Jokowi-JK nomor urut 2,\" lanjut Budi yang juga sebagai Ketua Rumah Bersama Relawan Majalengka. Hal sama juga ditegaskan oleh Muhammad Afzal, Ketua Posko Relawan Rakyat Majalengka, bahwa dalam memilih calon presiden dan wakilnya masyarakat harus jeli dalam memilih. Salah satu faktor yang harus dilihat adalah berasal dari mana calon tersebut, jika capresnya berasal dari elit maka yang akan diuntungkan nantinya adalah elit, begitu juga kebalikannya. \"Jika calon presidennya berasal dari rakyat/wong cilik maka rakyat/wong cilik lah yang akan diuntungkan. Jokowi itu sangat disukai oleh masyarakat karena berasal dari rakyat biasa seperti kita dengan kesederhanaannya, kejujuran dan kerja kerasnya membuat warga sangat berharap Jokowi menjadi presiden RI ke-7,” ujar Afzal. Ditegaskannya, terbukti sampai saat ini elektabilitas/tingkat keterpilihan Jokowi sangat tinggi sehingga tidak heran banyak yang melakukan kampanye hitam pada Jokowi. \"Yang kami data di antaranya Jokowi akan menghapuskan tunjangan sertifikasi guru, raskin, dan bahkan kampanye SARA pun menimpa Jokowi, dan semua itu tidak benar,\" ucapnya lagi. Sementara itu, selain acara konsolidasi, tim relawan juga membagikan kepada perwakilan dan ketua relawan kecamatan/desa berupa stiker, pamflet, pin dan kaos yang berisikan dukungan kepada Jokowi untuk menjadi presiden. Di tempat terpisah, Direktur Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (eLSID) Dedi Barnadi meminta, panitia pengawas pemilu (panwaslu) bisa menjelaskan aturan terkait larangan tempat ibadah dipakai untuk sarana kampanye. Terkait beredarnya sebuah tabloid yang menyasar ke masjid dan pesantren. \"Tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang memahami aturan tersebut bisa menegur oknum yang melakukan kampanye di tempat ibadah artinya masyarakat harus berperan aktif dalam mengingatkan dan melaporkan jika muncul pelanggaran atas perundang-perundangan yang berlaku,\" ujarnya. Seorang simpatisan Jokowi, Dadan Taufiq (43) menyebutkan, selain tabloid, sebelumnya beredar di dunia maya berupa iklan RIP Jokowi. Serta munculnya surat palsu penundaan atas panggilan pemeriksaan yang dilayangkan ke Kejaksaan Agung. Dia berharap, para relawan Jokowi -JK tidak membalas kampanye hitam. Cukup melakukan kampanye cerdas dan mendidik dengan menyebarkan informasi yang benar kepada pemilih, jika ada yang melakukan kampanye hitam mesti diluruskan bahwa itu tidak benar. \"Politik intimidasi harus ditinggalkan harus dimulai dengan cara bermoral melalui politik gagasan, karena kami yakin para pemilih sudah cerdas,\" tandasnya. (gus/opl)
Relawan Jokowi Konsolidasi Kekuatan
Rabu 18-06-2014,12:25 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :