Ngotot Menang 90 Menit

Rabu 28-07-2010,09:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SIDOARJO- Pertarungan klasik. Itulah kira-kira ungkapan yang pantas untuk menggambarkan partai kedua semifinal Piala Indonesia malam nanti (28/7) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Dua kekuatan tradisonal Jawa Timur dan Indonesia, Persik Kediri dan Arema Malang, akan bertempur habis-habisan demi satu tiket ke babak puncak. Pemenang duel itu juga semakin menegaskan siapa “Raja Jawa Timur” sesungguhnya. Dalam dua pertemuan terakhir di ISL (Indonesia Super League) musim 2009/2010, tim Macan Putih, julukan Persik selalu kalah. Harianto dkk kalah 0-1 di Stadion Surajaya, Lamongan dan 0-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang. Meski demikian, Arema tak mau jumawa. “Persik menjadi tim yang berbeda di Piala Indonesia ini. Semangat mereka di Piala Indonesia seolah menjadi dua kali lipat,” kata asisten pelatih Arema Liestiadi kemarin (27/7). Buktinya, tim bertabur bintang semacam Persija Jakarta sukses mereka singkirkan di babak perempat final. Soal kekuatan lawan, Liestiadi telah mengantongi beberapa nama pemain Persik yang harus diwaspadai. Satu nama yang kudu dicermati adalah striker muda Persik, Yongki Ariwibowo. “Dia (Yongki Ariwibowo, red) tipe penyerang eksplosif yang susah dijaga,” tutur mantan asisten PSMS Medan itu. Karena itulah, Arema akan menugaskan bek sekaligus kapten mereka Pierre Njanka untuk mengawasi pergerakan Yongki. Liestiadi mengaku belajar banyak hal dari kekalahan Persija atas Persik. Salah satunya dari kelima gol yang tercipta ke gawang Persija. Nah, karena itu Liestiadi akan menginstruksikan anak asuhnya untuk bisa menang dalam 90 menit. Kolektivitas tim yang sudah teruji selama ISL musim lalu akan menjadi andalan Singo Edan -julukan Arema- dalam menjinakkan Persik. Melangkah ke final adalah harga mati bagi anak asuh Robert Alberts. Listiedi juga tak merasa khawatir dengan absennya Dendi Santoso. Dendi mendapat kartu merah saat second leg Arema versus Persib di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Pasalnya gelandang utama mereka, M. Ridhuan sudah fit dan tak sabar bermain kembali. Sementara itu, pelatih Persik Agus Yuwono memilih untuk merendah. “Bagi kami lolos ke semifinal ini sudah berkah. Dari awal kami hanya target lolos babak 16 besar saja,” ucap Agus. Hal itu membuat Agus menginstruksikan Harianto dkk bermain nothing to lose. Dengan demikian, Persik diharapnya mampu bermain tanpa beban dan penuh semangat. Menurut pria asal Malang itu, hal positif semacam itu yang membuat Persik bermain impresif seperti menjungkalkan Persija 2-0 di Stadion Brawijaya, Kediri Rabu (21/7) lalu. Secara detil, Agus membeberkan dua kekalahan Persik atas Arema di ISL musim lalu karena organisasin permainan Arema yang lebih rapi. “Di semua lini, Arema punya pemain tangguh. Kami coba mengimbangi itu besok malam (hari ini, red). Kami pokoknya akan fight. Kalau bisa menang 90 menit, kenapa tidak,” tegas Agus. Sedang pemain kunci, Agus menyebutkan nama kapten Persik Harianto. Sebagai pemain senior, kepemimpinan Harianto layak dikedepankan. Harianto juga akan diposisikan sebagai libero seperti ketika mengalahkan Persija. Dan untuk posisi penyerang, Saktiawan Sinaga kemungkinan akan ditandemkan dengan Yongki Ariwibowo. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait