AL Beralibi Pindah Tugas Pasca Pembunuhan

Kamis 19-06-2014,12:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Pihak RT dan RW Ngeluh, Ngaku Kesulitan Dapat Identitas Penghuni Kos CIREBON - Aroma pembunuhan berencana terhadap Elza Natalia (36), warga Taman Weru Permai, Kabupaten Cirebon yang dilakukan AL da LS, LK, pelan tapi pasti mulai terungkap. Faktanya, para pelaku sudah menyusun dengan rapi, agar perbuatan bejat mereka tidak diketahui orang lain. Setidaknya, itulah pengakuan saksi merangkap keamanan RW, Suwanto Dewanoto. Pria 37 tahun ini juga penjaga portal lokasi kos pelaku. Dalam kesaksiannya, Suwanto membeberkan, pada malam naas itu, dia dan kedua rekannya Said dan Jamal, melihat pelaku pembunuhan, AL bolak-balik mengendarai mobil sekitar pukul 00.15 WIB. AL keluar melewati portal yang ia jaga, membawa seorang anak kecil yang duduk di kursi bagian depan dan mengarah ke Selatan (Belok ke arah By Pass). Saat itu, dia mengira AL mengantarkan keponakan atau saudaranya pulang setelah bermain di kosannya. Selang beberapa jam, AL pun kemudian kembali sekitar pukul 03.00 dan tak lama kemudian keluar lagi sekitar pukul 03.30 WIB. Namun, Suwanto tidak melihat orang lain dan hanya melihat AL dalam mobil tersebut. \"Saya juga merasa aneh, karena AL biasanya jalan kaki atau diantar motor, gak pernah bawa mobil sendiri,\" ujarnya. AL kemudian kembali lagi ke kosannya, namun kali ini berhenti sejenak di pos kamling tempatnya berjaga untuk pamit dan mengatakan akan pindah kerja di Bandung. Saat itu, ia melihat seorang wanita di kursi depan. Ketika ditanya siapa perempuan tersebut, AL menjawab bahwa itu adalah pacarnya yang akan membantunya berkemas-kemas barang karena akan segera pindah ke Bandung. \"Waktu itu sudah subuh, jadi ia saya persilakan masuk, karena alasannya untuk kemas-kemas. Saya pun bersiap-siap pulang, \"paparnya. Lebih jauh Suwanto yang memulai jaga pada pukul 22.00 WIB tersebut menceritakan, dia hanya mengetahui penyewa kamar kos tersebut adalah AL dari keterangan penjaga kos di Jl Simega I yang juga menjadi saksi kasus tersebut. Namun, ia mengakui tidak mengetahui identitas dari para penghuni kos yang ada di RT 04 RW 01 Kertawinangun tersebut. Padahal menurutnya, ia sudah seringkali meminta pada penjaga kos untuk menyerahkan foto copy KTP penghuni kos, namun penjaga kos hanya janji-janji tanpa realisasi. \"Saya juga serba salah, saya rewel disangkanya usil ke kosan, saya tunggu iktikad baik, tapi gak pernah datang buat laporan,\" imbuhnya. Ia pun kemudian menceritakan keberadaan enam rumah kos yang berada di RT-nya itu. Menurutnya, kondisi rumah kos tersebut hampir sama, rata-rata penjaga kos tidak memberikan data penghuninya, padahal menurutnya pihaknya sudah meminta bahkan lebih dari sekali, namun para penjaga kos tersebut banyak memberikan alasan dan akhirnya tidak memberikan sama sekali. \"Kita sudah sering gerebek dan pergoki pasangan bukan pasutri di kamar kos beberapa waktu lalu. Kita sudah berikan edaran, baik itu pemberitahuan dan teguran, namun tetap tidak ada iktikad baik,\" ungkapnya. Terpisah Ketua RT 04 RW 01 Desa Kertawinangun Subagyo (57) mengatakan, pemilik kosan TKP eksekusi tersebut adalah milik H Memet warga Perumnas. Kos-kosan dengan sembilan kamar itu, menurutnya baru beroperasi sekitar setengah tahun terakhir. Namun ia yakin pemilik kos tidak terlibat karena memang hanya sebulan sekali ke tempat kos dan semuanya dipercayakan pada penjaga kos. \"Namanya Iman, warga sini juga. Dia penjaganya, kalau pemiliknya hanya sekali-sekali ke sini,\" ungkapnya. Dari pantauan Radar, tempat kos yang juga tempat eksekusi Elza tersebut selalu dalam keadaan terkunci pagar depannya, tidak terlihat aktivitas di dalam rumah kos tersebut, namun Radar masih melihat dua buah mobil dan dua buah motor terparkir di depan rumah kos, namun saat dipanggil berkali-kali tidak ada respon dari dalam rumah kos tersebut. Sementara itu, mayat laki-laki yang ditemukan tidak jauh dari lokasi pembuangan mayat Elza sudah ada di kamar mayat RSUD Gunung Jati dan sudah diotopsi di RS Bhayangkara. Menurut petugas kamar mayat, ia tinggal menunggu surat izin kubur yang dikeluarkan Polsek Seltim untuk syarat penguburan jenazah tersebut. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum mengatakan, hingga kini identitas mayat laki-laki tersebut masih gelap dan polisi masih berusaha mencari identitas korban. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait