CIREBON - Panggung Grand Final Jaka Rara Kota Cirebon 2014 terasa spesial bagi para finalis dan undangan yang hadir pada Minggu malam (23/6). Itu lantaran acara tersebut digelar di ruang Prabayaksa Keraton Kacirebonan. Dengan berada di tempat bersejarah itu, 20 Finalis Jaka Rara Kota Cirebon menunjukan kemampuan berbicara di hadapan publik, dalam menjawab pertanyaan dewan juri. Mulanya, para finalis nampak gugup ketika menjawab pertanyaan, namun lambat laun mereka pun bisa menguasai panggung malam itu. Mereka tampil percaya diri, meski sesekali melakukan kesalahan. Para pendukung dari masing-masing finalis pun memberikan semangat dan dukungan dengan memberikan tepuk tangan. Ya, malam itu memang grand final Jaka Rara berlangsung cukup meriah. Setelah memilih pertanyaan berdasarkan pilihan melalui undian bola pingpong. Mereka diberikan waktu untuk menjawab sekitar 60 detik saja. 10 pasang finalis jaka rara kemudian harus tersisih menjadi 5 pasang finalis saja. Kelima pasangan finalis memasuki fase akhir untuk mendapatkan pertanyaan dari tujuh orang dewan juri yang kompeten di bidangnya. Dewan juri diketuai oleh Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Abidin Aslich. Dari sanalah, kemudian dewan juri menentukan Jaka Rara berdasarkan kategorinya, yakni Jaka Rara Utama, Jaka Rara Madya, Jaka Rara Muda, Jaka Rara Mimitran, Jaka Rara Budaya, Jaka Rara Prigel dan Jaka Rara Tresna. Jaka Rara Utama diraih M Iqbal Firdaus dan Mozza. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mewakili Kota Cirebon dalam ajang Mojang Jajaka Jawa Barat di Bandung. Staf Ahli Wali Kota Cirebon, Abidin Aslich mengatakan penilaian tidak hanya diambil pada penampilan dalam grand final malam ini. Akan tetapi merupakan akumulasi penilaian dari mulai tahapan audisi, kontes foto, uji kabisa dan lainnya. Ia berharap pemenang Jaka Rara bisa terus banyak belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuannya mengenai pariwisata Kota Cirebon. \"Saya berharap mereka bisa lebih banyak belajar lagi, jangan puas dengan posisi saat ini. Ke depan persaingan akan semakin ketat,\" ungkapnya. Ia juga berharap penjaringan Jaka Rara di tahun mendatang agar lebih bagus untuk menyeleksi talenta terbaik di Kota Cirebon. \"Sosialisasinya harus terus ditingkatkan, terutama di kampus-kampus, saya yakin masih banyak talenta-talenta yang lebih bagus lagi,\" ungkapnya. Sementara saat diwawancara, M Iqbal Firdaus yang meraih Jaka Utama 2014, mengaku tidak menyangka ketika diumumkan menjadi pemenang. Pria 19 tahun ini sempat tak percaya sebab ia tak memiliki target apapun dalam kompetisi itu. \"Perasaannya tentu senang, tapi saya gak nyangka bisa menang karena semua bagus-bagus,\" tutur Mahasiswa Semeter 3 Untag Cirebon ini mengatakan. Hal yang sama dirasakan Rara Utama 2014, Mozza. Dara manis berusia 21 tahun ini sempat kurang percaya saat menjawab pertanyaan dewan juri. \"Saya gak nyangka, karena jawaban saya masih kurang spesifik,\" ujar wanita asal Indramayu ini. Gadis lulusan Akademi Analis Kesehatan ini pun mengaku baru mengetahui budaya dan sejarah Cirebon semenjak masuk masa karantina. Ia berharap ke depan bisa mengembangakn lebih baik pariwisata di Cirebon. \"Langkah saya ke depan tentu bisa mewakili dalam mojang jajaka, di samping itu saya ingin mengajak anak muda untuk bisa lebih kreatif dan mengemas pariwisata dengan cara yang unik dan menarik,\" tukasnya. Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH, Sultan Kacirebonan Pangeran Raja Sultan Abdul Ghani Natadiningrat, Kepala Disporbudpar Kota Cirebon, Drs Dana Kartiman MPd, para kacung nok serta mojang jajaka dari Jawa Barat. Wakil Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH mengatakan, Jaka Rara akan dilibatkan dalam kegiatan pemerintahan Kota Cirebon untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon. Tentunya tugas itu tidak ringan, harus punya fisik yang prima, dan juga wawasan dan pengetahuan yang luas. Karena modal dasar mereka harus bisa menginformasikan pariwisata kepada masyarakat. \"Mudah-mudahan finalis tahun ini bisa memunculkan Jaka Rara yang berkualitas berkarakter dan memiliki wawasan yang luas,\" katanya. Sultan Abdul Ghani Natadiningrat, juga mengatakan, adanya kegiatan Jaka Rara merupakan yang pertama kalinya digelar di Keraton Kacirebonan. Ia menilai Jaka-Rara akan memiliki peran strategis dalam membantu meningkatkan pariwisata dan budaya di kOta Cirebon. \"Saya ucapkan kepada para finalis dan pemenang, semoga nanti bisa membawa Kota Cirebon sebagai kota budaya dan pariwisata, sesuai dengan visi misi Cirebon yang religius, aman, maju aspiratif dan hijau,\" tuntasnya. (jml) FOTO: JAMAL SUTEJA/RADAR CIREBON Lima Finalis Jaka - Lukman Ibrahim Syamsu Rizal - Iqbal Muhammad Firdaus - Muh Adam Alfian Sudibya - Anora Kresno - Muh Fahmi Nur Lima Finalis Rara - Mozza - Wulan Mustikayani - Azhar Maret Arbyani - Andhita Pradnya Paramitha - Rika Dwi Suryani Pemenang Jaka Rara Kota Cirebon 2014 Jaka Rara Utama : M Iqbal Firdaus dan Mozza Jaka Rara Madya : M Adam Alfian Sudibya dan Wulan Mustikayani Jaka Rara Muda : Anora Kresno dan Azhar Maret Arbyani Jaka Rara Mimitran : Lukman Ibrahim Syamsu Rizal dan Andhita Pradnya Paramitha Jaka Rara Prigel : Muh Fahmi Nur dan Rika Dwi Suryani Jaka Rara Budaya : Yogi Prasetya dan Beby Almari Jaka Rara Tresna : Ari Lukman dan Hana Pertiwi
Iqbal-Mozza Sabet Jaka-Rara
Senin 23-06-2014,12:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :