Pemerintah Tetapkan Besok Awal Puasa

Sabtu 28-06-2014,12:41 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1435 H berlangsung dalam durasi sekitar satu jam. Hasilnya pemerintah menetapkan awal puasa jatuh pada Minggu besok (29/6). Keputusan ini diambil setelah 63 titik pantau/rukyat di seluruh Indonesia tidak melihat hilal kemarin petang. Sesuai rencana, sidang isbat ini dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin. Pelaksanaan sidang inti, berlangsung tertutup di aula pertemuan kantor Kemenag jalan Thamrin, Jakarta. Setwlah sidang selesai, Lukman secara resmi menyampaikan hasil persidangan. \"Sidang isbat menetapkan 1 Ramadan atau awal puasa jatuh pada Ahad, 29 Juni,\" katanya. Dia didampingi Din Syamsudin yang datang sebagai ketua umum MUI sekaligus petinggi Muhammadiyah. Lukman mengaku lega, karena sidang isbat tadi malam menunjukkan kekompakan umas Islam di Indonesia. Meskipun ada sebagian umat Islam yang mulai berpuasa hari ini. Lukman menegaskan selama sidang, muncul masukan-masukan yang bersifat konstruktif. Dia menuturkan, tidak ada olok-olok atau saling menjatuhkan, terhadap kelompok yang memiliki pandangan lain. Selain mengeluarkan keputusan tentang awal puasa, Lukman mengatakan ada dua rekomendasi penting dari sidang isbat tadi malam. Pertama adalah, ke depan harus lebih banyak pertemuan atau forum kajian bersama. Tujuannya membahas kriteria imkanul rukyat yang selama ini ada di Indonesia. Seperti diketahui, pemerintah mengombinasikan pendekatan hisab dan rukyat dalam menetapkan tanggal-tanggal penting pada kalender hijriyah. Sehingga, pemantauan langsung posisi hilal tetap harus dilakukan. Sedangkan pihak Muhammadiyah menggunakan kriteria hisab, untuk menetapkan 1 Ramadan dan hari-hari besar Islam lainnya. \"Pertemuan atau forum-forum untuk menyamakan kriteria ini akan digelar dengan skala lebih intensif,\" ujarnya. Sedangkan rekomendasi kedua adalah, perlu ada persamaan tentang hilal itu sendiri. Dalam diskusi pra sidang isbat tadi malam, tim dari Badan Hukum dan Rukyah (BHR) Kemenag menyebutkan hilal itu bulan muda. Sehingga perlu dipantau/dirukyat apakah bulan muda itu sudah tampak atau belum. Lukman menegaskan, meskipun pemerintah menetapkan awal puasa jatuh pada 29 Juni, tetapi tetap memberikan kelonggaran. Dia mengatakan umat Islam yang memulai puasa hari ini, juga mendapatkan kebebasan. Lukman mengatakan urusan awal puasa ini ranah ibadah, tidak mutlak ditangani pemerintah. \"Kalaupun pemerintah menetapkan awal puasa 29 Juni, itu demi memberikan kepastian hukum,\" jelasnya. Din Syamsudin menuturkan, Ia memberikan apresiasi kepada Menag Lukman karena mengedepankan ukhuwah umat Islam. \"Pemerintah berkewajiban menetapkan 1 Ramadan. Tapi tetap menghargai kalangan Muhammadiyah yang berbeda,\" kata dia. Din menjelaskan, perbedaan yang ada saat ini, akan diselesaikan dalam forum-forum kajian bersama. Di akhir kesempatan, Lukman dan Din mengomentari kecenderungan aksi sweeping yang cenderung anarkis di dalam bulan puasa. Dia mengatakan, sweeping dengan kekerasan itu menyalahi aturan dalam Islam. \"Sweeping itu membersihkan. Jadi lebih baik melakukan sweeping (membersihkan) rumah, pekarangan, dan halaman masjid. Karena kebersihan itu sebagian dari iman,\" katanya. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait