KepSek Harus Tutup Kases Calo

Selasa 01-07-2014,13:18 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Sementara itu, adanya calo dalam pelaksanaan PPDB mengundang keprihatinan dari Ketua DPRD Kota Cirebon, HP Yuliarso BAE. Ditemui di ruang kerjanya, kemarin (30/6), pria yang akrab disapa Yuli itu mengaku prihatin karena di tahun ketiga pelaksanaan PPDB online masih ada calo PPDB. Dirinya menyayangkan karena masih saja ada oknum yang berusaha meraup keuntungan dari pelaksanaan PPDB. \"Kami jelas sangat menyayangkan karena masih saja calo-calo yang seperti ini,\" tuturnya. Dikatakan politisi partai Demokrat ini, calo tersebut ada karena adanya peluang. Selain itu, adanya desakan dari masyarakat yang memaksakan kehendak agar anaknya diterima di salah satu sekolah juga menjadi salah satu penyebab munculnya calo-calo PPDB. Yuli mengatakan, seharusnya, orang tua bisa menerima hasil ujian nasional anak-anaknya. Sehingga, tidak ada pemaksaan kehendak. \"Calo ini kan ada karena adanya peluang dan juga desakan dari masyarakat. Akhirnya mereka memanfaatkan peluang ini. Kalau misalnya saja para orang tua tidak ada yang memaksakan kehendak, saya kira calo ini tidak akan ada karena tidak ada pelanggan,\" tuturnya. Selain dari orang tua, bila memang calo tersebut hendak mencoba \'memuluskan\' akses masuk salah satu siswa ke sekolah tertentu, kali ini giliran kepala sekolah yang bergerak. Dikatakan Yuliarso, kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di sekolah juga harus tegas dan menutup akses-akses para calo. Termasuk juga harus berani menolak kehadiran pada calon yang berusaha memasukan anak didik di sekolahnya. \"Jangan sampai justru kepala sekolah memudahkan para calo ini untuk menitip siswa. Kepala sekolah harus selektif. Harus ada pengawasan yang ekstra ketat,\" tuturnya. Apalagi, jalur gakin yang ada saat ini membuka peluang terjadinya kecurangan. Yuliarso pun berharap, kepala sekolah dan juga dinas pendidikan bisa memberikan pengawasan yang ketat dan berani menolak para calo yang ada. \"Sehingga tujuan kita agar pelaksanaan PPDB ini bersih dari titipan bisa tercapai. Karena kalau tetap saja ada oknum yang bermain, ya semuanya sia-sia,\" tuturnya. Sementara itu, aktivis mahasiswa peduli pendidikan, Dery Adrian juga menyayangkan adanya calo PPDB. Bila calo terus dibiarkan, kata Dery, hal ini akan merusak tataran pendidikan. Apalagi, kata Dery, jalur gakin yang ada rawan dimanfaatkan oleh calo. \"Jalur gakin ini bisa menimbulkan banyak peluang. Kalau hal ini tidak diawasi secara baik, maka ya bisa jadi dimanfaatkan oleh oknum. Termasuk calo salah satunya,\" tuturnya. Untuk itu, lanjut Dery, disdik harus terus melakukan pengawasan sebagai fungsi kontrol kepada sekolah-sekolah. Selain itu juga, kata dia, Dinas Pendidikan harus melakukan fungsi koordinasi dengan dinas terkait. \"Jangan sampai justru nantinya ada masyarakat yang tidak seharusnya masuk jalur gakin, tapi memanfaatkan jalur ini,\" tuturnya. Disdik juga, kata Dery, harus berani bertindak tegas ketika memang ada penyelewengan yang terjadi. Yang dikhawatirkan, sebenarnya adalah pemalsuan data tentang orang yang tidak mampu. \"Nanti kalau ternyata banyak yang pakai jalur gakin, akhirnya menjadi alasan untuk nambah rombel. Dan ini yang tidak benar,\" tukasnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait