Jalur Gakin Tembus 1.810 Siswa

Senin 07-07-2014,17:49 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN- Masyarakat Kota Cirebon nampaknya tidak mau menyia-nyiakan jalur keluarga miskin (gakin) dalam pelaksanaan pendaftaran penerimaan peserta didik baru. Berdasarkan website PPDB online per tanggal 6 Juli 2014, tercatat 1.810 siswa yang mendaftar melalui jalur gakin. Sebanyak 526 siswa gakin mendaftar untuk tingkat SMA, sementara 1.284 siswa mendaftar untuk tingkat SMP. Jumlah ini bisa saja bertambah karena pendaftaran masih berjalan 3 hari lagi. Tidak dibatasnya jumlah pendaftar dari jalur gakin oleh pemerintah rupanya mengundang keprihatinan dari para orang tua murid. Salah seorang orang tua murid, Anto, mengatakan jalur gakin yang tidak dibatasi ini membuat siswa yang mendaftar menggunakan jalur regular ini tersisih. Pasalnya, semakin banyak siswa gakin yang mendaftar, maka semakin kecil kapasitas untuk siswa yang mendaftar di jalur regular. “Jalur gakin ini disalahgunakan. Akhirnya masyarakat pura-pura miskin untuk bisa masuk ke sekolah favorit. Sudah tahu banyak penyimpangan kenapa malah dibiarkan? Ini kan merugikan kami yang daftar di jalur umum,” tutur pria yang juga warga Perumnas, Kota Cirebon, ini. Senada, orang tua lainnya yang namanya enggan dikorankan, juga kecewa dengan kebijakan jalur gakin yang tidak dibatasi. Saat ini dirinya hanya pasrah menunggu hasil anaknya yang mendaftar ke SMAN 2 Cirebon. “Kalau banyak yang daftar jalur gakin, ya kami yang regular bagaimana nasibnya. Ini kan tidak adil,” tuturnya. Bahkan, dirinya sempat berpikiran untuk mengikuti jalur gakin agar sang anak bisa masuk di sekolah yang diinginkan. Namun sang anak tidak mau, lantaran berasal dari keluarga yang mampu. “Sempat kepikiran untuk seperti itu. Karena toh tidak ada pengawasan. Tapi tidak jadi, anaknya juga nggak mau. Malu katanya kalau ikut jalur gakin,” tutur. Sumber Radar ini juga merasa heran, karena banyak masyarakat mampu yang menggunakan jalur gakin. Hanya saja, kata dia, dibiarkan oleh pemerintah. “Teman anak saya punya handphone, laptop dan rumahnya bagus, tapi ikut jalur gakin. Dan sekarang dibiarkan saja. Kalau sudah seperti ini, bagaimana?” tuturnya. Kekecewaan lainnya juga datang dari orang tua lainnya, Alta. Dirinya mendaftarkan sang anak di salah satu SMP negeri di Kota Cirebon. Dan saat ini posisi sang anak nyaris gagal masuk lantaran banyaknya siswa yang diterima di jalur gakin. “Saya nggak rela mba kalau anak saya tidak diterima. Apalagi yang anak-anak dari gakin ini NEM-nya rendah sekali dan sama sekali tidak ada seleksi,” tuturnya. Seharusnya, kata dia, penerimaan untuk jalur gakin pun melalui jalur seleksi. Termasuk juga, ada pembatasan. “Gakin boleh, tapi kan harus dilihat NEM-nya. Dan juga dibatasi. Ini di sejumlah sekolah, ada yang jumlah gakinnya lebih dari 100. Itu bagaimana?” tuturnya. Dirinya pun menyayangkan karena pemerintah seolah melakukan pembiaran. Alta kecewa karena pemerintah tidak bisa menyediakan program yang baik. “Yang daftar di jalur regular, NEM-nya bagus dan benar-benar murni jadi hilang kesempatan untuk bisa masuk ke sekolah yang dituju,” tukasnya. Sementara saat dikonfirmasi, Ketua PPDB 2014 Drs Tata Kurniasasmita MM mengatakan, pihaknya hanya menjalankan sesuai dengan peraturan wali kota yang ada. Segala masukan dari masyarakat, kata dia, nantinya akan menjadi evaluasi bagi dinas pendidikan dan juga pemerintah kota agar pelaksanaan PPDB ke depan bisa lebih baik. “Saya kira tidak perlu bahas perwali lagi. Karena perwali ini sudah jadi, kalaupun ada kekurangan, nanti akan kami evaluasi dan perbaiki ke depan,” tukasnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait