Isu Perang Geng Motor Merebak

Selasa 22-07-2014,18:29 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON – Pasca terjadinya aksi kebrutalan geng motor GBR yang mengakibatkan satu pengendara motor tewas, satu polisi dan pelajar terluka, kini merebak isu bakal ada “perang” antar geng melalui pesan singkat handphone dan broadcast di BBM. Tak tanggung-tanggung, menurut isu “perang” antar geng motor itu, akan terjadi Senin malam (21/7). Adapun isi pesan yang diterima masyarakat juga redaksi Radar Cirebon berbunyi : “himbauan untk mlm ni jgn keluar mlm ke daerah pondok pari, cisaat, balad, dkupuntang, kramat, dan kepuh. Krna ada informasi mau ada perang antar geng mtr GBR, dan geng mtr XTC. trmksh”. Kontan saja, masyarakat khususnya yang tinggal di Kabupaten Cirebon merasa cemas, takut dan resah mendapat informasi akan adanya perang antar geng tersebut. Namun, petugas Polres Cirebon Kabupaten (Cikab) langsung bergerak menyebarkan anggotanya untuk memantau lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat perang geng motor itu. Salah satunya dilakukan Kasat Narkoba Polres Cirebon Kabupaten AKP Hartono. Bersama sejumlah anggota Polsek dan Polres Cikab, melakukan pemantauan dan penjagaan di wilayah hukum Polsek Dukupuntang. “Masyarakat tidak perlu resah dan takut dengan adanya informasi itu. Karena informasinya sama sekali tidak benar. Kami dari Polres Cirebon Kabupaten selalu memantau dan berjaga-jaga di lokasi rawan gangguan Kamtibmas,” ujar salah satu anggota kepolisian saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, semalam (21/7). Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Drs Martinus Sitompul MSi mengatakan, terkait penanganan geng motor atau berandalan motor akan dilakukan tindakan tegas dan terukur. Hal ini melihat dampak yang ditimbulkan dan keresahan yang ada pada masyarakat. Menurutnya, langkah-langkah pencegahan sudah dilakukan pihak kepolisian dari mulai menggelar operasi rutin setiap malam minggu dan operasi di jam-jam rawan lainnya. “Bila pelaku melawan ataupun menyerang petugas, akan dilumpuhkan dengan tembakan!” ungkapnya. Sementara itu, keluarga Syukron Mulidi korban penusukan hingga tewas yang dilakukan geng motor, meminta agar kepolisian menangkap para pelaku dan menghukum seberat-beratnya. ”Orang tua mana yang merelakan anaknya meninggal dengan cara seperti itu. Saya sebagai orang tua yang membesarkan dari kecil, sangat kehilangan dan meminta pelaku ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” kata Dadang ayah korban. Diceritakan Dadang, dua hari sebelum meninggal, korban terlihat gelisah dan sempat menanyakan keberangkatan ayah, ibu dan kedua adiknya ke rumah kakeknya di Majalengka. “Bapak kapan berangkat ke Majalengka? Takut saya ketiduran dan tidak tahu berangkatnya,” ujar korban ditirukan Dadang. Dadang juga mengatakan, putra pertamanya itu rajin beribadah dan tidak pernah terlibat geng motor. Bahkan, korban yang biasa dipanggil dengan sapaan Oung ini selama kuliah di IAIN Syek Nurjati Cirebon aktif di organisasi PMII dan tergabung dalam teater Awal. “Anak saya sangat rajin beribadah dan selama bulan Ramadan ini dia (korban) bersama teman-teman sekampungnya selalu melakukan tadarus di masjid. Dia juga sosok yang penurut dan pendiam,” katanya. Terpisah, salah satu alumni teater awal Husni mengatakan, dirinya merasa berduka mendengar rekannya meninggal akibat dibunuh geng motor. ”Almarhum adalah orang yang baik, dan mampunyai jiwa dan semangat tinggi. Almarhum meninggalkan kesan yang mendalam bagi kami. Kami seluruh anggota teater Awal akan slalu mendoakannya,” tuturnya. Kapolres Cirebon Kabupaten (Cikab) AKBP Irman Sugema SIK SH mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga dari geng motor. “Untuk sementara ini, kami masih melakukan interogasi sejumlah pemuda yang diduga anggota geng motor. Sekarang ada 5 anggota geng motor masih diperiksa apakah terlibat atau tidak dalam peristiwa itu. Yang jelas, kami berupaya semaksimal mungkin mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku penganiayaan dan pembunuhan yang diduga dilakukan geng motor GBR ini,” ungkapnya. Masih menurut Kapolres, pihaknya akan membubarkan kelompok-kelompok motor yang nongkrong di pinggir jalan. “Kami akan melakukan langkah antisipasi dengan cara membubarkan paksa kelompok motor yang berkumpul atau bergerombol di pinggir jalan. Ini kita lakukan demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” tegasnya. BUPATI DUKUNG PENGUSUTAN TUNTAS Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi angkat bicara terkait tewasnya seorang mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon oleh komplotan geng motor. Dia meminta kepolisian menindak tegas pelaku pembunuhan. “Saya angkat topi atas kinerja kepolisian yang sigap mengusut para pelaku pembunuhan yang diduga dilakukan geng motor. Semoga, ada efek jera dan Kabupaten Cirebon bebas dari kawanan geng motor,” ucapnya. Bupati Sunjaya pun akan berupaya meminimalisasi tindak kekerasan yang dilakukan kalangan remaja dengan cara mengoptimalkan lembaga-lembaga kepemudaan atau organisasi ekstrakurikuler di setiap sekolah. “Organisasi kepemudaan harus bisa ambil peran dalam mengatasi persoalan ini dan organisasi ekstrakurikuler seperti gerakan pramuka harus dijadikan sarana mendidik generasi bangsa yang cinta tanah airnya dan menguatkan persatuan,” ujarnya. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun akan berusaha menyatukan semua elemen masyarakat untuk saling mengawasi, khususnya para orang tua agar bisa bertindak arif dan bijaksana dalam mendidik anak-anaknya. Sehingga aksi-aksi yang dilakukan kawanan geng motor bisa dieliminir. “Intinya pada keluarga. Pemerintah hanya sebatas memberikan sosialisasi dan penyuluhan agar generasi muda Kabupaten Cirebon menjadi generasi yang unggul,” bebernya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Drs Erus Rusmana MSi sudah berupaya maksimal agar para pelajar di Kabupaten Cirebon tidak terlibat geng motor dan tindak kejahatan yang belakangan sering terjadi. “Kami sudah minta kepada sekolah-sekolah untuk menjaga anak didiknya agar tidak terkontaminasi model pergaulan yang buruk,” paparnya. Salah satu upaya agar para pelajar di Kabupaten Cirebon ini tidak terlibat tindakan kejahatan dan geng motor, para pelajar wajib ikut kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Misalnya, ikut kegiatan Paskibra, Pramuka, PMR, olahraga dan lain-lain. Selain mempunyai aktivitas tambahan, para siswa diharapkan mempunyai keterampilan dan kemampuan yang bisa didapat dari luar jam sekolah. “Tujuan utamanya, mengalihkan perhatian para pelajar dari aktivitas yang tidak bermanfaat,” bebernya. (arn/dri/rdh/jun)

Tags :
Kategori :

Terkait