Kritik Pemerintah Lewat Lagu

BONA Paputungan dan Digo (Gitasris Iwan Fals) yang tergabung dalam The HMS turut pula menjadi bintang tamu dalam acara Festival Band Pelajar di studio Radar Cirebon Televisi (RCTV), Selasa malam (28/10). Keduanya lalu menyanyikan 11 buah lagu yang seluruhnya berlirik anti korupsi. Dimulai dengan lagu daerah berjudul Gayus dalam versi bahasa daerah Gorontalo, dilanjut dengan lagu berjudul BLBI, lalu ditutup dengan lagu dari album terbaru mereka berjudul New Version. Bona Paputungan, pria kelahiran Jakarta 16 maret 1970 yang semenjak muda aktif dalam kegiatan aktivis ini mengaku kerap kali mendapat teror dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak suka akan aktifitasnya. Apalagi ketika ia memilih jalur entrtainment sebagai jalan untuk menyuarakan perubahan dan anti korupsi. “Pernah sewaktu usai membuat lagu tentang gayus dan MK dapat sms yang isinya ancaman,” ujar Bona kepada Radar Cirebon. Setelah mendapat berbagai macam intimidasi, Ia pun tak lantas menyerah. Bahkan, ancaman itu menjadi pengobar semangat untuk terus berada di jalur musik yang sejak muda ia rintis. “Tidak ada yang mudah, jika bukan generasi kita, lalu siapa lagi yang akan memerangi budaya KKN di negeri ini,” imbuhnya. Sebagai seniman, Bona berharap kepada para pemuda untuk lebih semangat lagi dalam perjuangannya. “Saya pikir ini akan semakin mewarnai musik di tanah air. Saya memilih musik yang sedikit berbeda sebagai bentuk kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia. Melalui momen Sumpah Pemuda, saya berpesan lakukan yang terbaik karena itu menjadi harapan masyarakat Indonesia. Berharap pada pemimpin baru dengan kabinet kerja bisa membawa Indonesia lebih baik,” paparnya. Bona dan Digo menitip harapan bagi pemerintah Kota Cirebon yang belum lama baru berulang tahun ke-645 Tahun. “Harapan saya untuk pemerintah Cirebon Insya Allah bersih. Ke depan Cirebon akan lebih baik tidak melahirkan koruptor. Kita membangun pemerintah yang bersih, terpercaya, capability tinggi, moralnya tinggi, jaga amanat rakyat. Jangan kecewakan rakyat,” harapnya. (dri/nda)