BANDUNG - Manajer Persib Bandung, H Umuh Muchtar terpukul setelah timnya keok dari Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 2-1 di laga pemungkas babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, kemarin (30/10). \"Inilah yang namanya bermain sepak bola. Walaupun kita sudah dianggap menang, namun saya kira dengan hasil draw saja membuat kita terpukul, apalagi sampai kalah seperti ini,\" ujar Umuh selepas pertandingan. Umuh tak membantah penampilan Maung Bandung –sebutan Persib- jauh dari kesan sempurna. Menurutnya, Persib kesulitan untuk menjebol gawang The Boys are Back, lantaran kurang tajamnya sektor depan. \"Tapi apa boleh buat, mungkin dari awal anak-anak sudah kurang gereget jadi mainnya hanya ke tengah dan ke belakang (setengah lapangan, red),\" bebernya. Soal kepemimpinan wasit Dodi Setya, Umuh enggan berkomentar, padahal saat jalannya laga di menit ke-63, gelandang Makan Konate sempat dilanggar di dalam kotak penalty. Namun wasit asal Indramayu itu menganggap pelanggaran terjadi di luar kotak penalti. \"Saya tidak ingin bicara, biarkan saja, semua juga melihat, tadi itu kan murni penalti. Kalau ada ulangan televisi mungkin bisa diulang-ulang,\" ucapnya. Meski demikian, meskipun Persib kalah, namun Umuh mengatakan harus tetap menjunjung tinggi sportivitas dalam kompetisi. \"Ya namanya bermain sepak bola, ada kejelian juga dari mereka (PBR), namun kita fair saja kalau sudah kalah, kita harus sportif,\" tegasnya. Umuh menilai, di awal laga, Firman Utina cs terlalu bermain hati-hati. Itu malah menjadi bumerang hingga akhirnya Persib dipaksa mengakhiri tren kemenangan di leg kedua babak delapan besar. \"Pemain kita bagus-bagus, tetapi kalau kejadiannya sudah seperti ini ya apa boleh buat. Mungkin awalnya pemain terlalu hati-hati, nggak mau ambil risiko,\" pungkasnya. (yan)
Jauh dari Kesan Sempurna
Jumat 31-10-2014,08:51 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :