Sempat Ricuh, Lelang Titisara Dijaga Polisi

Sabtu 01-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAMBLANG - Lelang terbuka sawah titisara Desa Wangunharja Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Kamis (30/10) di balai desa setempat berlangsung alot. Lelang yang dihadiri ratusan warga desa itu sempat terjadi ketegangan antara panitia dan para peserta lelang. Nampak beberapa personel aparat dari Polsek Klangenan dan beberapa personel TNI berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ketegangan yang sempat mencuat itu karena masih banyaknya warga yang belum mendapatkan sawah lelangan, padahal mereka sudah mengantri sejak pagi untuk ikut dalam lelang terbuka itu. Salah satu warga yang turut dalam pelelangan itu mengatakan ia sudah menunggu semenjak pagi, namun hingga siang dirinya belum juga mendapatkan bagian dalam lelangan itu. “Saya sudah sejak pagi di sini, sampai sekarang belum dimulai juga lelangnya, ketika lelang dibuka malah hampir ricuh,” papar Nata (45) warga setempat. Beberapa saat kemudian, ketika lelangan dibuka oleh juru lelang yang merupakan aparatur desa setempat, warga pun beramai-ramai untuk mengajukan penawaran pada setiap pembukaan lelangan tersebut. Lelangan itu bersifat terbuka untuk warga Desa Wangunharja. Pelaksanaan lelang pada tahun ini menggunakan sistem per log atau tiap warga hanya mendapatkan jatah maksimal 1/2 bau atau setara dengan 1/3 hektare. Sementara itu, pajak sawah titisara tersebut dibayar oleh pemenang lelang yakni dengan cara ditambahkan 10% dari harga lelang tersebut. Selain itu, pemenang lelang pun wajib menggarap sawah hasil lelangan tersebut dan tidak diperbolehkan untuk menjual sawah lelangan itu. Apabila terbukti menjual atau memindahtangankan sawah lelangan tersebut, maka sanksinya warga tidak lagi diperkenankan mengikuti lelang di tahun berikutnya. Ketentuan pembayaran lelang pun paling lambat tiga hari setelah pelaksanaan lelangan berlangsung, Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, Jumlah tanah titisara tersebut sekitar 18 hektare yang terbagi kedalam beberapa titik areal sawah. Untuk harga yang dipatok dalam setiap pelelangan bervariasi tergantung dari letak areal sawah tersebut. Seperti sawah yang terletak di Blok Sri Gronggong berkisar Rp2,5 juta untuk tiap lorognya dan lebih mahal jika dibandingkan dengan sawah yang ada di blok lain, seperti blok Kraton Kulon yang hanya berkisar Rp2 juta. Tercatat ada sekitar 48 orang pemenang lelang. Kuwu Desa Wangunharja, Sumarno (48) mengatakan pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga untuk dapat berpartisipasi dalam lelangan terbuka tersebut. Selain itu, ia berharap agar warga masyarakat dapat menggunakan sawah lelangan dengan sebaik-baiknya. “Kami selaku aparatur desa mengharapkan agar dalam lelang terbuka ini, warga masyarakat desa Wangunharja dapat berpartisipasi, dan bagi para pemenang lelang diharapkan juga agar dapat memanfaatkan sawah lelangan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya. Ia menambahkan, uang yang terkumpul dari hasil lelangan titisara itu nantinya akan dimasukan ke dalam kas Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2014. Ia berharap dengan kas tersebut, pembangunan didesanya dapat lebih maju lagi dari tahun-tahun sebelumnya. (rif)    

Tags :
Kategori :

Terkait