Mulai Marak Pencurian Potocel PJU

Senin 03-11-2014,09:21 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Masyarakat Dirugikan dengan Pemadaman Fasilitas Umum CIREBON– Sejak akhir Desember 2013, pencurian kontaktor marak terjadi di setiap sudut Kota Cirebon. Kontaktor merupakan salah satu komponen utama penerangan jalan umum (PJU). Bahkan, hingga saat ini sudah ribuan PJU padam akibat pencurian ratusan kontaktor. Akhir-akhir ini kontaktor dalam posisi aman, namun, potocel selaku komponen PJU lainnya, mulai marak dicuri. Hal ini mengakibatkan PJU padam dan tidak berfungsi. Dinas Perhubungan informatika dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon kembali dibuat geram. Setelah kontaktor mulai dirasakan lebih aman dari pencurian, kali ini mereka menyasar potocel. Kepala UPTD PJU Dishubinkom Kota Cirebon Dodi Rochdiat AMKL mengatakan, pencurian potocel tidak semarak kontaktor. Dalam sebulan, hanya satu sampai dua potocel saja yang hilang. Selain itu, harga potocel lebih murah dibandingkan kontaktor. “Harganya sekitar Rp75 ribu perpotocel. Kalau kontaktor mencapai Rp600 ribu. Kalau dijual cepat sekitar Rp400 ribu sudah laku,” terangnya kepada Radar, akhir pekan lalu. Meskipun harga potocel lebih murah, tetapi menimbulkan dampak yang sama dengan kehilangan kontaktor. Yakni, PJU dipastikan padam dan harus diperbaiki. Dodi yakin, para pencuri sadar akan akibat yang ditimbulkan atas pencurian potocel tersebut. Iming-iming rupiah melalaikan mereka dan mengancam keselamatan pengendara yang melintas di jalan-jalan Kota Cirebon. Sejak pencurian kontaktor marak pada awal tahun ini, UPTD PJU Dishubinkom menjalin kerjasama lebih ketat dengan Kepolisian. Sebab, petugas PJU Dishubinkom hanya berjumlah sembilan orang dengan ribuan PJU di Kota Cirebon. Tidak hanya berharap pada Polisi, UPTD PJU Dishubinkom Kota Cirebon sangat berharap kepada peran serta masyarakat sekitar yang terpasang PJU di areal mereka. Agar, menjaga fasilitas umum itu seperti miliknya sendiri. Artinya, jika ada pihak-pihak yang mencurigakan dan berupaya mencuri kontaktor maupun potocel atau eleman PJU lainnya, dapat segera ditangkap dan diserahkan ke keamanan terdekat untuk diproses hukum. “Kalau itu petugas PJU, pasti menggunakan seragam, motor atau mobil Dishubinkom. Selain petugas UPTD PJU, tidak boleh ada yang mengutak atik PJU,” terang Dodi. Saat ini, pihaknya telah melakukan pemasangan potocel baru. Dodi berharap, setelah potocel baru dipasang, masyarakat dan RW setempat turut menjaga. Dalam langkah pencegahan upaya pencurian kontaktor maupun potocel, UPTD PJU melibatkan RT dan RW untuk berperan aktif. Sebab, tanpa peran dari mereka, pencurian kontaktor dan potocel akan terus terulang dan hal ini sama dengan membuang anggaran pemerintah secara cuma-cuma. Kepala Dishubinkom Kota Cirebon Taufan Barata Ssos mengatakan langkah sosialisasi sudah dilakukan secara intensif kepada warga dan para Ketua RW. Termasuk dalam program Sapa Warga dan kegiatan lainnya sosialisasi tetap disampaikan kepada masyarakat luas. Meskipun persoalan kontaktor dan potocel tidak hanya terjadi di Kota Cirebon, namun, jika dapat diminimalisir akan mampu mengurangi beban biaya negara. Anggaran dapat dialihkan untuk pelayanan lain kepada masyarakat. Motif ekonomi pasti menjadi tujun utama. Karena itu, Taufan meminta semua pihak lebih waspada terhadap pencurian kontaktor dan potocel. “Lalu lintas Kota Cirebon sangat padat, PJU harus terjaga demi keselamatan,” ujarnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait