Pembatasan Kuota, Nelayan Kesulitan BBM

Rabu 05-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

INDRAMAYU – Pembatasan kuota BBM bersubsidi yang diberlakukan pemerintah mulai dirasakan dampaknya oleh nelayan. Sejumlah nelayan di wilayah Karangsong Kecamatan Indramayu, saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan solar. Akibatnya mereka banyak yang tidak bisa melaut. Terkait hal tersebut, sejumlah elemen nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Serikat Nelayan Tradisional (SNT), dan serikat nelayan tambak berencana melakukan aksi unjuk rasa secara besar-besaran ke Pertamina TBBM Balongan. Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) Kabupaten Indramayu, Kajidin mengatakan, ribuan massa yang sebagian besar adalah nelayan akan melakukan aksi menuntut agar kuota solar bagi nelayan bisa dikembalikan seperti semula. “Kami berharap kuota solar untuk SPBN Karangsong bisa dikembalikan seperti semula yaitu 38 DO. Karena dengan pengurangan jatah menjadi 30 DO, nelayan sangat kesulitan dan mereka menjerit,” ungkap Kajidin. Dikatakan Kajidin, pihaknya juga sudah mengirimkan  surat permohonan audiensi ke SR Pertamina di Kedawung Cirebon, dan minta kejelasan tentang hal tersebut. Apabila ternyata tetap tidak ada respons, maka kemungkinan besar akan melakukan aksi unjuk rasa. “Kami berupaya untuk melakukan mediasi, dengan harapan tuntutan kami bisa diakomodir. Unjuk rasa menjadi alternatif terakhir, apabila tuntutan kami ternyata tidak direspons,” ujarnya. Salah seorang nelayan, Kalim, juga berharap agar pemerintah bisa memberikan kebijakan yang berpihak kepada nelayan. Menurutnya, pembatasan jatah solar bagi nelayan akan membuat nelayan menderita. Bahkan banyak nelayan yang tidak bisa melaut, karena tidak memiliki bahan bakar yang cukup. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait