Menaker Gerebek Penampungan TKI Tanpa Izin

Kamis 06-11-2014,09:12 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Suasana di jalan Asem Baris Raya, Gang Z, Tebet, Jakarta Selatan kemarin siang mendadak gempar. Pemicunya adalah sidak penampungan calon TKI ilegal oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri. Setelah berupaya masuk baik-baik tidak diladeni, dia nekat melompat pagar untuk bisa masuk ke dalam rumah penampungan itu. Dalam sidak kali ini, Hanif mene­mukan beberapa pelang­garan. Di antaranya adalah tempat tidur yang tidak layak dan keberadaan rumah penampungan yang tertutup. Rumah penampungan berno­mor 24 yang disambangi Hanif kemarin adalah milik perusa­haan Elkari Makmur Santosa. Dari luar lokasi penampungan ini terlihat sangat tertutup rapat. Bagian pagar rumah ditutup plastik fiber biru yang panjang. Selain itu, pagar juga dipasangi kawat berduri. Dengan kondisi itu, masyarakat sekitar tidak mengetahui apa saja aktivitas di rumah tadi. “Saat datang saya sudah meminta izin masuk kepada ibu asrama. Tetapi tidak ada respons, akhirnya saya masuk secara paksa,” tandasnya. Dia mengaku nekat melompati pagar karena merasa kesal dan marah kepada pengurus penampungan. Sebelum naik pagar, Hanif sempat berteriak akan menutup perusahaan pengerah jasa TKI ini jika tidak dibukakan pintu masuk. Permintaan itu tidak dilayani alasannya pengurus meminta izin dulu ke pimpinan perusahaan. Sesaat setelah aksi menghebohkan itu, gerbang perumahan dibuka. Hanif didampingi Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (PPK) Muchtar Luthfie dan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (P2TK) Reyna Usman menemukan 43 calon TKI berkumpul di ruang tamu. Kondisi calon TKI yang sudah dipastikan illegal itu sangat memprihatinkan. Dari beberapa pengakuan calon TKI, mereka mengatakan melakukan aktivitias belajar, makan, dan tidur di ruangan berukuran 4x3 meter. Untuk tempat tidur, mereka hanya disiapkan kasus busa tipis dan terpaksa berdempet-dempetan. Penampungan ini juga hanya menyediakan satu kamar mandi untuk dipakai seluruh calon TKI. Para calon TKI yang ada di rumah penampungan itu akan disalurkan ke Malaysia dan Singapura. Mereka umumnya berasal dari wilayah Cirebon, Jawa Barat. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait