Ducati Dapat Toleransi

Rabu 19-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Tetap Bertahan di Open Class VALENCIA -Ducati memang sudah keluar dari masa krisis. Torehan tiga podium di musim 2014, pabrikan Italia itu bukan lagi tim yang “memalukan” di ajang MotoGP. Namun dari hasil pembahasan terakhir antar FIM, Honda dan Yamaha, sejumlah fasilitas yang diberikan kepada Ducati musim ini akan tetap dipertahankan untuk meningkatkan daya saingnya tahun depan. Honda dan Yamaha merasa keuntungan teknis yang diberikan kepada Ducati di kelas MotoGP tetap proporsional untuk musim depan. Itu karena Tim Merah belum memenangi satupun seri di balapan kering musim ini. “Jadi aku rasa tepat memberikan beberapa fasilitas ekstra (kepada Ducati) dan untuk saat ini masih tetap beralasan,” terang Team Principal HRC Livio Suppo. “Ducati adalah brand besar di dunia, keberadaan mereka di MotoGP menambah nilai pada olahraga ini. Fasilitas yang sama akan diberikan kepada Suzuki dan Aprilia. Jadi semakin banyak tim pabrikan lebih baik,” tandasnya seperti dilansir Crash. Ducati belum pernah menang sekalipun sejak GP Australia 2010. Saat itu masih bersama Casey Stoner. Tapi musim 2014 adalah tahun terbaik dalam empat musim terakhir. Bersama Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow mereka merebut tiga podium. Ducati menuai kontroversi setelah memilih turun di kelas Open awal musim ini. Alasannya, mereka ingin mendapatkan fasilitas bebas mengembangkan mesin dan chassis sepanjang musim. Tim Open mendapatkan fasilitas bahan bakar empat liter lebih banyak (24 liter) dari tim Factory dan akses ban depan super soft yang punya cengkeraman lebih kuat. Mereka bebas dari aturan “engine freeze” yang memungkinkan sebuah tim mengembangkan mesinnya di tengah musim. Selain itu, tim Open boleh mengganti mesin sebanyak 12 kali, sementara tim pabrikan hanya lima. Tapi mereka harus rela menggunakan ECU standar. Tapi ide awal dibuatnya kelas Open adalah untuk tim-tim satelit dan “privateer” demi meningkatkan daya saing mereka dari skuad pabrikan dan membuat operasional tim lebih murah. Untuk mengadopsi Ducati di dalamnya, MotoGP membuat kelas baru “Factory 2”, khusus untuk tim pabrikan yang tidak pernah sekalipun menang di balapan kering selama satu musim. Pada musim 2014 hanya Ducati yang masuk dalam kelas tersebut. Yamaha juga punya alasan untuk tetap memberikan fasilitas Open Class kepada Ducati. Managing Director Yamaha, Lin Jarvis mengatakan, konsesi tersebut diberikan untuk menjaga daya saing tim-tim pabrikan yang sedang mengejar ketertinggalan. “Aku punya opini sama dengan Livio. Aku rasa bagi tim pabrikan, (konsesi) tersebut bukanlah isu besar karena ada empat rider di depan (masing-masing dua rider utama Yamaha dan Honda) dan fasilitas yang diberika kepada Ducati tidak terlalu berpengaruh pada kami,” katanya. Tapi menurutnya, konsesi untuk Ducati akan terasa berat bagi tim satelit. “Aku rasa akan lebih berat untuk tim satelit untuk menjaga motivasi mereka karena ada beberapa kesempatan dimana rider mereka tampil sangat bagus tapi mungkin dikalahkan (oleh Ducati) baik dalam sesi kualifikasi atau balapan,” tandasnya. Sporting Director Ducati Paulo Ciabatti menyebut fasilitas Open yang paling berguna adalah bebas dari “engine freeze” Menurutnya, kelebihan empat liter bahan bakar dan akses kepada ban super lembut tidak terlalu berpengaruh. “Bukan hanya untuk performa mesin. Tapi juga mesin yang akan memengaruhi chassis,” terangnya saat ditanya bagaiman aturan tersebut membantu kemajuan Ducati. Hasil dari pengembangan tersebut sudah tampak dari lahirnya evolusi Desmosedici GP 14 menjadi GP14.2 di paruh akhir musim 2014. (cak)

Tags :
Kategori :

Terkait