19 Kecamatan Siaga Bencana

Jumat 21-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Sebagian Majalengka Berada di Wilayah Patahan Bumi MAJALENGKA - Bagi masyarakat yang ada di 19 kecamatan Kabupaten Majalengka, tampaknya harus meningkatkan kewaspadaan saat tibanya musim hujan yang mulai berlangsung pada November 2014. Sebab berdasarkan hasil penilaian instansi terkait, 19 kecamatan di Majalengka tersebut masuk kategori rawan bencana alam dan bencana banjir. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Drs Piping Maarif mengatakan, di Kabupaten Majalengka terdapat 15 kecamatan yang masuk kategori rawan bencana longsor dan 4 kecamatan rawan bencana banjir. Seiring dengan tibanya musim hujan, seluruh kecamatan yang termasuk ke dalam kategori rawan bencana harus meningkatkan kewaspadaan masyarakatnya. “Di tingkat nasional, Kabupaten Majalengka ini termasuk dalam urutan ke 16 indeks kerawanan bencana dan urutan ke 7 di tingkat Provinsi Jawa Barat. Kondisi tersebut salah satunya disebabkan Kabupaten Majalengka berada di wilayah patahan bumi sehingga sangat rawan bencana,” jelas Piping Maarif kepada Radar, kemarin (20/11). Dikatakannya, kecamatan yang masuk kategori rawan bencana alam longsor berada di daerah selatan dan timur Majalengka. Sedangkan yang masuk kategori rawan bencana banjir berada di wilayah utara dan hanya satu kecamatan yang ada di selatan yakni Kecamatan Cikijing. Lanjut Piping, kecamatan yang masuk kategori rawan bencana longsor tersebut antara lain Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cingambul, Cikijing, Talaga, Banjaran, Maja, Argapura, Sukahaji, Sindang, Sindangwangi, Rajagaluh, Majalengka, dan Cigasong. Kemudian yang rawan bencana banjir, selain Kecamatan Cikijing juga Kecamatan Kertajati, Ligung dan Sumberjaya. Ditambahkannya, upaya antisipasi terjadinya berbagai bencana terus dilakukan pihak-pihak terkait termasuk BPBD Kabupaten Majalengka. Namun demikian upaya antisipasi tersebut sifatnya hanya prepentif atau antisipasi agar saat terjadi bencana tidak ada korban jiwa. “Upaya antisipasi adanya korban di wilayah kecamatan rawan bencana baik rawan longsor maupun bencana banjir, dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu ke depan di tahun 2015 BPBD menargetkan agar di setiap desa ada kader siaga bencana yang berfungsi sebagai jalur komunikasi saat terjadi bencana,” ujarnya. Selain upaya-upaya tersebut kata Piping, untuk jangka panjang pihaknya juga saat ini sedang merancang penyusunan draf Raperda tentang Penanggulangan Bencana di Majalengka. Dengan adanya perda, ke depan operasional penanganan bencana bisa lebih mudah dan lebih kuat payung hukumnya. (eko)

Tags :
Kategori :

Terkait