CIREBON – Dewi Laila Mubarokah dan Naura Amalia tidak mendapatkan kesempatan berlibur usai mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Dua petembak junior Kabupaten Cirebon tersebut langsung digeber dengan program latihan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Surabaya, Desember mendatang. Dewi dan Naura mencuri perhatian Pengda Perbakin Jawa Barat setelah menyabet medali emas di porda. Dewi meraih emas dari nomor perorangan air rifle match putri junior, Naura dari nomor perorangan air pistol putri junior. Keduanya langsung menjalankan pemusatan latihan di GOR Tembak Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon. Latihan digelar setiap hari sejak Senin (24/11) hingga menjelang keberangkatan menuju Surabaya, 8 Desember mendatang. Kabupaten Cirebon masih memiliki satu petembak lainya di tim PON Remaja. Ranggalawe, peraih perunggu pada nomor perorangan air pistol putra junior juga dipastikan bakal membela kontingen Jabar di Surabaya. Namun, Ranggalawe memilih berlatih di Kota Bandung. Dewi dan Naura merupakan petembak Kabupaten Cirebon generasi ketiga yang ditangani langsung oleh Ketua Bidang Target Perbakin Jabar, Zaenal Saleh. Keduanya mulai berlatih secara intensif sejak dua tahun lalu. Dewi dan Naura memilih menjalankan training center (TC) jelang PON Remaja di Cirebon ketimbang di Kota Bandung bersama petembak pelatda lainnya. Alasannya, kedua petembak cenderung lebih cocok dibimbing oleh para pelatih di Cirebon daripada oleh pelatih dari Korea Selatan yang menangani program latihan tim Pelatda Perbakin Jabar. Dewi merasa khawatir jika berlatih di Bandung bersama pelatih khusus yang didatangkan dari Korea Selatan. Menurutnya, style menembaknya bisa berubah. “Saya punya style sendiri yang membuat saya nyaman saat bertanding. Saya khawatir program latihan berbeda yang diterapkan di pelatda secara tidak langsung merubah style menembak saya,” terangnya. Sementara itu, Asisten Pelatih Menembak Kabupaten Cirebon, Edi Roy mengungkapkan bahwa ada perbedaan antara program latihan yang disusun pelatih asal Korea dengan menu latihan yang dibuat Zaenal Saleh untuk para petembak di Cirebon. Menurut Roy, program pelatih Korea dibuat untuk umum. Artinya, semua petembak melaksakan program yang sama sesuai spesifikasi nomor pertandingannya. “Program latihan kami tidak sama antara petembak satu dengan lainnya,” cetusnya. Selain itu, menurut Roy, pelatih Korea lebih menekankan latihan fisik sedangkan program latihan Perbakin Kabupaten Cirebon menitikberatkan pada sentuhan psikologis. “Dewi dan Naura masih remaja. Sangat membutuhkan bimbingan psikologis. Apalagi, menembak merupakan olahraga yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi,” paparnya. (ttr)
Kurang Sreg dengan Pelatih Korea
Rabu 26-11-2014,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :